Hobby yang membawa pengaruh sangat signifikan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Mereka sebagai pribadi banyak memiliki hobby, namun hanya akan diambil satu atau dua saja.
Bung Karno: hobby seni, pembangunan karakter bangsa
Prisiden pertama ini dikenal sebagai orator ulung, membangkitkan semangat perjuangan dan karakter bangsa yang kuat dan tidak kenal takut. Tidak heran, bangsa ini merupakan negara yang disegani. Pembangunan monumental yang hingga hari ini masih kokoh berdiri dan jadi kebanggaan negeri seperti kura-kura hijau, Gelora Senayan, Jembatan Semanggi, dan banyak lagi. Berani menyatakan kebenaran dan keadilan meskipun menghadapi negara besar. Kesukaan kepada seni membuatnya piawai dalam berdiplomasi dan membangun karakter bangsa bahkan hingga tingkat dunia. Menyatakan pendapat dengan lantang sebagai bangsa bermartabat.
Pak Harto: pembangunan
Pak Harto gemar membangun dan bangsa ini memiliki rancangan pembangunan yang baik dan tertata. Ada repelita dan pelita yang menjadi tonggak dan sasaran yang hendak dicapai. Pembangunan digenjot dengan baik, tidak heran minimal di ASEAN bisa menjadi pioner. Olah raga bis aberjaya hingga kelas olimpiade. Piala Thomas krasan di Indonesia. Sepakbola pun gegap gempita. Slogan menjadi macan Asia bukan macan ompong namun ada hasil yang bisa dijadikan acuan dan bukan sembarangan.
Pak Habibie: akademik dan teknologi
Kapan lagi memiliki kebanggan bisa menjual pesawat. Pernah merasakan kebanggaan anak negeri yang berbicara di kancah internasional soal teknologi, bukan hanya soal korupsinya. Meski sangat singkat kepemimpinannya, namun mengantar ke gerbang reformasi yang sangat finamental, meski bukan beliau yang melaksanakan. Cikal bakal keadaan hari ini penuh dengan kebebasan dan demokrasi seperti ini, tidak lepas dari peran beliau. Akademisi dan teknologi sangat mewarnai keputusan-keputusannya.
Gus Dur: humanis, kyai, dan pecinta seni
Tidak heran negara ini mengalami kebebasan yang amat sangat. Jangan heran semua bisa hidup dengan baik, bahkan Kong Hu Cu pun menjadi bagian utuk agama dan kepercayaan di sini. Etnis Thionghoa bisa merdeka dengan penuh merayakan tradisi, simbol-simbol mereka pun bisa sejajar dengan yang lainnya. Humanis sejati yang hidup bukan hanya wacana dan di tataran ide. Humor-humor segarnya sangat dibutuhkan di kala negeri yang baru saja mengalami kebebasan setelah masa represi. Pendekatan yang baik bagi bangsa dan negara.
Bu Mega: diam itu emas
Presiden perempuan pertama ini pendiam. Hasil keren yang dicapai adalah berani mengadakan pemilihan presiden secara langsung untuk pertama kalinya. Diam itu emas menjadi pedoman beliau, tidak banyak bincang, namun melakukan bagi bangsa ini menuju alam demokrasi yang sejati. Sama sekali tidak mau terlibat dalam polemik, dan membiarkannya yang jelas bekerja demi bangsa dan negara.