Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Fiksi Horor dan Misteri] Darah itu...

29 September 2016   12:38 Diperbarui: 29 September 2016   12:50 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[Fiksi Horor dan Misteri] Darah itu...

Cepat ya balik sekarang juga..

Aku sedikit kaget, pukul empat pagi ada smsbegitu, apalagi bapak baru saja keluar rumah sakit. Masih ngantuk aku telpon adikku yang baru saja kirim pesan, penyakit lama, tidak diangkat, aku yakin dia sudah bangun, tapi pasti tidak dengar, karena hp-nya disetting diam.

Aku telpon nomer bapak, sama saja, tidak ada yang mengangkat, meskipun jelas nada masuk. Aku tambah cemas, aku bangunkan istriku dan langsung mengatakan smsitu dan balik. Toh aku baru hari ini libur. Dinginnya pagi ini tidak bisa mempengaruhi kekhawatiranku. Aku harus segera sampai rumah. Sebelum matahari bersinar terang paling juga sudah sampai dan semua jadi jelas.

Aku ngebut, karen jalanan lengang, meskipun ada gerimis lembut aku memacu dengan tergesa dan juga kalut. Masuk gang rumah tidak ada tanda-tanda, pikirku wah ini pasti  ulah bapak yang “maksa” aku pulang. Aku lepas cemas dan tenang, makin dekat rumah hilang sudah khawatirku, apalagi lihat ibu malah sedang nyapu halaman.

Dapur sudah kelihatan mengepul, tanda ibu sudah menjerang air, tidak apa-apa, apalagi tanya ibu, “Lho gasik, ada apa?” dengan sedikit bingung.

“Lha tadi Ragil sms,katanya aku diminta pulang sekarang juga, bapak, baik saja kan?” tanyaku.

“Baik, sudah biasa kog, sudah normal, lha itu Ragil juga masih tidur, tumben biasanya sudah ngopi jam segini...” kata ibu, yang kemudian disambung,” Sik tak rampungke sik yo.”

Aku masuk dan mencari adikku di depan tivi, biasa usai nonton Liga Inggris dia tidur di sana, aku lihat masih jinggrung (meringkuk), di dalam sarungnya. Lho napa ini, kog aneh, aku kembali bertanya-tanya. Aku bangunkan adikku, diam saja, lho biasanya dia ini dengar kata pelan saja dengar, tepukan lembut saja bangun, eh ini sudah aku goyang dengan agak keras tidak ada tanggapan.

Pelan aku buka sarungnya, aku kaget, adikku di dalam sarung dengan kulit yang pucat pasi, ternyata di dalam sarung itu sudah tergenang darahnya, yang membuatnya pucat, dan dingin itu menandakan...

Aku cari bapak yang masih tidur, dan kaget melihat aku, aku tidak tahu harus bagaimana mengatakan berita ini. apalagi ibu masuk dari pekarangan tidak kalah bingungnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun