Siap menang dan siap seri, pun siap kalah, itulah olah raga. Jika menuntut menang terus, keadilan versi sendiri, malah bisa runyam, apalagi dengan meneror pihak yang dituding tidak adil.
Tidak ada yang  salah dengan bermain medsos, namun tentu perlu bijak dan santun, itu yang jauh lebih penting. Teror yang dilakukan tidak membawa hasil apapun, toh pertandingan tidak bisa dibatalkan atau diulang.
Ketika pihak lain merasa ketakutan dan terancam, bukti jelas-jelas di depan mata, terpampang dengan sangat gamblang, malah membuat keadaan tidak lebih baik. Persoalan beralih ke media sosial yang bisa sangat bermanfaat bagi pihak lain.
Jika FIFA dan AFC mengabulkan permintaan Bahrain, malah Indonesia rugi dua kali. Sebaliknya, kalau mereka menolak, jangan sampai ketakutan Bahrain terbukti, yang membuat keadaan lebih buruk lagi.
Bagus sih netizen Indonesia, kek melawan penjajah saja gayanya. Sayang malah kontraproduktif ketika Bahrain memanfaatkan keadaan ini untuk keuntungan mereka. Harapan tiga poin bisa sirna.
Terima kasih dan salam
Susy Haryawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H