Erick Thohir tentu paham pemikiran dan juga kebijakkan yang Jokowi ambil mengenai  pengelolaan sumber daya alam. Itu kekayaan yang bisa untuk kesejahteraan bangsa ini. Selama ini hanya untuk elit yang berkolaborasi dengan pihak lain.
Catatan untuk Erick Thohir adalah
Dia tidak punya basis massa. Apa yang ia miliki sekadar fans atas capaiannya, bukan secara politik. Apakah cukup membantu keberadaan Ganjar.
Ia bukan orang politik tulen yang paham permaina politik. Riskan menjadi sasaran tembak di Senayan. Stabilitas bernegara bisa tidak baik.
Mereka berdua seangkatan. Perlu menjadi catatan bahwa kematangan, kedewasaan, dan ketenangan yang lebih senior menjadi penting. Kecenderungan yang yunior itu belum tenang, matang, dan berani menghadapi masalah dengan sikap yang tidak terlalu emosional. Tidak berarti bahwa mereka berdua belum matang, tidak demikian. perlu penyeimbang.
Rasa memiliki dari parpol sangat rendah, tanpa ikatan sebagai kader apalagi elit, cenderungnya dianggap liyan dan tidak dibela ketika ada "serangan" dari kubu oposan. Bagaimana Jokowi menjadi bulan-bulanan selama ini. Jokowi hadapi sendirian. Ini perlu kecermatan lebih lagi, siap tidak.
Pemilih juga kurang begitu fanatis, bukan pendulang suara politik yang mumpuni. Benar gerak dan aksi di medsos terbaca bahwa ia bergerak demi pemilih. Masih kurang kuat. Perlu banyak kerja  keras jika mau bicara pilpres.
Terima kasih dan salam
Susy Haryawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H