Johnny Plate Mundur?
Menarik apa yang terjadi dengan perpolitikan tanah air. Pemilu masih setahun lagi, pilpres dan pileg. Toh tensi politik sudah menghangat. Kadang malah sudah memanas. Â Apalagi sejak Oktober lalu Nasdem sudah mendeklarasikan calonnya.
Pantas rekan-rekan koalisi pemerintah gerah, dan menarasikan adanya resufle untuk menteri-menteri dari partai besutan Surya Paloh. Toh lebih tiga bulan masih adem saja.
Hari ini, ada hoax mengenai Johnny Plate mundur. Sudah dibantah oleh yang bersangkutan. Menteri Kominfo ini mengatakan, bahwa dirinya fokus pada kerja dan membangun negeri. Hak sepenuhnya pada presiden mau mengganti atau tidak para pembantunya itu.
Elit PDI-P, Djarot Saiful Hidayat mengatakan, jika Mentan dan Menteri Lingkungan Hidup yang perlu diganti, karena kinerja mereka. Mengapa mereka saja? Karena berkaitan dengan rekan kerja di dewan dan kementerian.
Johnny Plate bukan rekan kerja Djarot. Plus juga beberapa visi Presiden dilakukan dengan baik oleh Menteri Johnny Plate. Bagaimana perhatian untuk daerah 3T, terutama di tengah pandemi kemarin. Maju sepuluh tahun untuk mengejar keberadaan BTS itu bukan barang mudah.
Di tengah pembatasan aktivitas kinerja, sekaligus harus menyediakan jaringan internet untuk seluruh lapisan masyarakat. Pendidikan online   yang sama sekali belum terprogram sudah harus terjadi karena covid, dan bisa terlaksana. Kerja keras yang membawa pimpinan Bhakti Kominfo menjadi tersangka korupsi oleh Kejagung.
G-20 juga membuktikan kinerja moncer Johnny Plate. Di tengah hiruk pikuk politik, ia menjalankan peran untuk menyukseskan gelaran prestisius yang baru pertama bagi Indonesia.
Satelit Palapa sebagai wujud atas visi tol udara Presiden Jokowi juga sukses dikerjakan dan dikawal Johnny Plate. Sangat membantu pulihnya ekonomi di akhir pandemi. Mampu mengawal UMKM bisa melewati pandemi dengan  perdagangan daring yang menopang perekonomian di tengah badai covid.
Ekonomi Indonesia tidak parah-parah amat, dibandingkan negara lain, karena keberadaan perdagangan berbasis digital. Kerja senyap yang memang berbeda dengan hingar bingar politik. Gaduh namun tidak memberikan dampak signifikan.