Standard Ganda: tribunnews.com
Standard Ganda Admin, antara Kong Felix Tani, Mbah Peank, dan Bro Anhuz
Mencermati artikel Kong Felix Tani akhir-akhir ini, terutama dua terakhir identik permainan kanal ala Mbah Peank dan Mbah Anhuz. Mungkin bagi beberapa Kner baru dua nama itu sangat asing, angkatan 14-an sangat paham.
Nama-nama yang sangat familiar karena hampir setiap hari nongol dalam artikel, atau komen dan vote di lapak rekan-rekan Kompasianer. Identik dengan apa yang Kong Felix Tani lakukan akhir-akhir ini, di mana menyiasati artikel yang tidak panjang mereka memakai kanal humor dulu, atau puisi.
Standar gandanya di mana? Mereka berdua, Mbah Peank dan Mbah Anhuz dibredel, dicabut label, atau bahkan akun mereka menjadi almarhum. Padahal punya Kong Felix akhir-akhir ini aman sejahtera dengan label birunya.
Apakah ini sebentuk ketidaksukaan personal pada Kong Felix Tani? Jelas bukan, ini adalah justru apresiasi atas keberanian Kong Felix yang selalu bersuara ketika Admin berlaku yang tidak semestinya. Pembelaan pada akun dan artikel  Kompasianer yang dirasa tidak mendapatkan perlakukan yang patut.
Mutu kepenulisan Kong Felix Tani juga tidak buruk-buruk amat, bahkan sangat bagus, makanya sampai hattrick menjadi nomine dalam gelaran Kompasianival, dan naga-naganya kali ini sangat layak masuk menjadi jajaran juara.
Apa yang Kong Felix Tani tuliskan akhir-akhir ini justru mau memperlihatkan bagaimana keberadaan tulisan itu bukan soal panjang pendek, baik buruk, atau bermutu atau tidak, namun asumsi Kner pada si penulis.
Ramai, riuh rendah, dan juga keterbacaan sangat tinggi itu tergantung penulis, perlakuan admin, dan juga dewi fortuna. Mau bagus atau jelek, toh tulisan Kong Felix selalu nangkring di NT dan bahkan juga terpopuler.
Tidak ada yang salah dengan pilihan Kong Felix membuat tulisan, namun bagaimana perlakuan Admin pada dua rekan Kner lain di atas yang berbeda. Kasihan jika mengasumsikan bahwa tulisan mereka itu berkualitas dan yang dua hanya membuat rusuh. Bahasa tahun lalu kalau tidak salah noise dan voice. Ini sama-sama noise sekaligus voice, tergantung bagaimana memaknai.