Johnny Plate: detik.com
Johnny Plate dan Keterlibatan Penanggulangan Gagal Ginjal Akut
D tengah pandemi yang trendnya menanjak lagi, di dunia kesehatan juga terkonfirmasi adanya kematian karena gagal ginjal akut. Korban berusia kanak-kanak. Kementerian Kesehatan telah mengadakan penyelidikan dan menemukan beberapa obat sirup ditengarai mengandung bahan yang membahayakan.
Bersama BPOM telah merilis daftar obat yang membahayakan, benar oleh produsen, perusahaan obat yang memproduksi telah menarik itu dari peredaran. Distribusi, apalagi zaman online, jauh lebih pelik dan kompleks.
Dulu, peredaran sangat jelas dan mudah karena jalur distribusi jelas tunggal. Agen yang ditunjuk bisa menarik dengan segera, jumlah yang beredar dan sudah terjual hanya dalam satu pintu. Tentu sekarang berbeda.
Johnny Plate mengambil sikap yang tepat, di mana perdagangan daring, toko online, dan juga peredaran melalui perdagangan online tentu sangat mungkin. Kerjasama Kominfo, BPOM, dan tentu saja kepolisian menjadi penting.
Kominfo memiliki sarana dan prasarana, pegawai, dan kemampuan, namun penindakan ada diBPOM dan polisi jika memang membandel. Keberadaan toko daring atau online bisa jadi bumerang jika keadaan seperti ini. kolaborasi yang apik sangat penting untuk menjaga kesehatan masyarakat.
Keberadaan obat yang mengandung toksin, kata Johnny Plate juga menjadi tanggung jawab Kominfo dan jajaran yang terkait ketika menggunakan layanan internet, digital, atau daring. Penggunaan ecommers, media sosial, atau juga website tentu kewenangan Kominfo.
Kewenangan, kemampuan, dan juga kapasitas, BPOM yang memberikan daftar obat terlarang karena cemaran yang tidak layak bagi tubuh. Apa yang terjadi adalah kolaborasi, tanggung jawab bersama, bukan malah egosektoral.
Johnny Plate berkali ulang menyatakan bentuk kerja sama, gotong royong, dan kolaborasi dalam banyak kesempatan. Hal yang sejatinya adalah hakikat negeri ini. Membangun negeri    dengan kebersamaan, kerjasama, gotong royong.