Bangsa ini sedang menuju pada kemajuan yang sangat signifikan, jangan sampai kembali pada masa autopilot, yang penting semua senang. Negara dan bangsa menjadi korban pragmatisme seorang pemimpin yang seperti ini.
Pemimpin itu eksekutor bukan seorang follower yang hanya menunggu keajaiban. Masak pembangunan yang demikian masif kemudian akan menjadi terbengkalai di tangan orang yang maunya enak dan menyenangkan semua pihak.
Pembiaran juga sebagai salah satu cara menyenangkan pihak lain. Sepanjang tidak  mengusik kepentingannya ya pura-pura tidak tahu. Pemimpin yang mengerikan, jangan karena halus, sopan, dan kalem terus mesti baik.
Eman negara segede ini, berjalan pada jalur yang sangat pas kudu terhenti karena egoisme, dan pragmatisme elit yang masih maruk untuk menguras kekayaan negeri ini kembali. Masih banyak pemimpin baik dan mumpuni, pengalaman masa lalu biarlah menjadi pembelajaran. Jangan lupa!
Terima kasih dan salam
Susy Haryawan
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H