Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Putri Sambo, LPSK, dan Roy Suryo

11 Agustus 2022   16:14 Diperbarui: 14 Agustus 2022   14:58 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Putri Sambo, LPSK, dan Roy Suryo

Suatu hari, beberapa waktu lalu, banyak berseliweran di lini massa yang "menggugat," apa relevansinya pernyataan LPSK dengan Putri Sambo masih tertekan dan tidur berselimut  tanpa make up.   Seolah elit LPSK memberikan dukungan moral pada sisi psikologis istri mantan Kadiv Propam itu.

Publik bertanya, lha emang kurang kerjaan, tidur berselimut dan tidak berrias itu kan wajar malah. Apanya yang aneh dan luar biasa? Mosok begituan saja harus orang LPSK yang omong. Keluarga atau pengacara saja cukup.  

Usai Sambo menjadi tersangka, LPSK mengatakan Putri tidak perlu mendapatkan perlindungan selaku saksi ataupun korban. Bagaimana pertanggungjawaban secara moral dan profesional sebagai seorang yang dibeayai oleh negara dan bertugas untuk memberikan kepastian keamanan dan kelangsungkan hidup saksi dan korban agar terlepas dari segala tekanan baik psikis apalagi fisik.

Kurang kerja sama yang semestinya. Hal yang lagi-lagi bertentangan dengan pernyataan awal, kala mengatakan bahwa tidur saja seperti itu, tersebut di atas, kog tiba-tiba berubah tidak perlu mendapatkan perlindungan. Ini ada apa sebenarnya?

Kasus yang identik dengan yang di atas. Kisah drama stupa Budha yang dihinakan Roy Suryo.  Bagaimana LPSK menjadi "tameng" bagi mantan menteri di era SBY ini untuk bisa lolos dari lubang jarum masuk tahanan seperti  Mumahad Kace. 

Padahal kasusnya sangat identik. Eh menggunakan di bawah perlindungan LPSK tidak bisa ditahan. Polisi ternyata tidak takut dengan pelindung itu. perisainya jebol dan diperparah dengan dramanya ngakak di komunitas hobi mahalnya.

Dua hal yang malah memperlemah lembaga resmi negara, dasar hukumnya jelas, diperjuangan sangat panjang oleh masyarakat yang peduli atas keselamatan, keamanan, dan tentu juga kenyamanan baik saksi atau korban.  

Plus publik atau masyarakat juga sering mendengar atau membaca pemberitaan bagaimana saksi atau dan sekaligus korban itu malah menjadi tersanka dan diproses lebih cepat dari pada laporannya. Silakan cek sendiri jika  mau detail apa yang terjadi di lapangan berkaitan dengan hal-hal demikian.

Poin penting perlindungan saksi dan korban karena bisa menjadi korban baru baik tekanan media, publik,  apalagi jika yang menjadi pelaku itu  tokoh, pesohor, apalagi pejabat, orang gede lah.  Terbaru dan baru berproses seperti kisah SPI dan Mas Bechi Jombang. Pasti korban dan saksi ketakutan, karena toh polisi dan perangkat hukum saja seperti itu. Apalagi orang        biasa, tidak punya apa-apa lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun