Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

[HumPol] Jokowi, Tidak Kuat Lagi, JK: Utang yang Harus Dibayar 400 T

20 April 2022   15:26 Diperbarui: 20 April 2022   15:31 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kaesang, liputan6.com

{HumPol} Jokowi Tidak Kuat Lagi, JK: Utang yang Harus Dibayar 400 T

JK mengatakan, kalau pengganti Jokowi akan membayar utang 400 T hanya untuk bunga saja. Hal yang sangat gede, maka wajar ketika banyak  yang membangun narasi katanya Indonesia, bisa jadi kayak Srilanka yang gagal membayar tagihan 700-an T saja. Apakah demikian adanya?

Kekayaan negeri ini terlalu juah jika diperbandingkan dengan keberadaan Srilanka. Ini narasi yang dipenggal untuk kepentingan politik, mendeskreditkan pemerintah.  Hal yang sangat wajar dan sudah pada paham, bagaimana utang negeri ini sejak era Hindia Belanda. Semua presiden mengambil utang ke mana-mana.

Subsidi menjadi beban paling gede. Pembangunan yang tidak berjalan sebagaimana mestinya. Membakar uang dengan subsidi BBM itu sangat besar, masih juga tidak tepat sasaran. Apalagi pengelolaan SDA yang selama ini tidak menjadi tambahan bagi negara, selain menyenangkan pihak asing dan elit negeri ini yang bancakan.

Jika mau jujur, laporan harta kekayaan penyelenggara negara itu dengan juga pertanggungjawaban dari mana hasilnya. Tidak sekadar anjuran dan tidak ada  tindakan apapun jika tidak sesuai profil masing-masing. Padahal sederhana kog, bagaimana mereka bergaya hidup, tunggangan mereka, apakah sesuai dengan pendapatan mereka. Jika tidak, suruh membuktikan, bisnis milik keluarga misalnya. Legal atau tidak.

Toh selama ini tidak ada sama sekali hal demikian. melaju demikian saja di dalam aksi maling mereka. Padahal  jika mau, negeri ini sudah sangat maju, kuat dalam ekonomi, dan juga masyarakatnya sejahtera.

Patut belajar koordinator BEM SI,  kesejahteraan itu hilang justru di masa Orba, karena maling dan bandit demokrasi ada di sana. Jelas paling tampak itu pengelolaan tambang, salah satunya yang paling fenomenal itu Freeport. Apaa yang diperoleh bangsa Indonesia, apa yang  didapat  Amrik, apa yang  menjadi bagian elit negeri ini?

Itu lho yang membuat beban negara ini harus dengan membayar hutang yang sangat gede.  Ke mana larinya uang-uang itu coba? BEM SI kudunya menelusuri itu, bukan hanya bicara klaim dan malah menjadi bahan tertawaan.

Indentik. 11 12 dengan pertanyaan JK, bagaimana negara ini harus membayar utang segede ini. Ke mana    ia ketika dua periode menjabat wapres, apakah ia tidak menerima gaji dan menolak demi membantu negara? Pernah dengar tidak ada pernyataan bahwa gaji saya tidak saya ambil untuk mengurangi beban negara?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun