Johnny Plate dan UMKM untuk E-commerce, Usai Arahan Jokowi
Presiden Jokowi cukup geram, ketika lembaga negara dan kementrian lebih banyak mengimport bahan-bahan kebutuhan kantor mereka. Termasuk di dalamnya adalah seragam militer dan kepolisian. Â Padahal banyak industri, termasuk UMKM negeri ini mampu bersaing dengan barang dari luar negeri.
Hal yang cukup memprihatinkan dengan melihat kondisi pandemi, di tengah hiruk pikuknya keadaan ekonomi dan politik negeri ini, eh pejabatnya tidak tahu ikut prihatin dengan masyarakat. Padahal, kata Johnny Plate ada 400 T hingga 1000 T uang yang beredar untuk kebutuhan itu. Â berapa banyak unit UMKM yang bisa terbantu.
Benar, bahwa memang tidak semua barang bisa dipenuhi oleh UMKM dalam negeri. Toh tidak juga semua barang kudu import, kecuali mencari keuntungan sendiri, itu beda konsep tentu saja. Perlu kehendak baik untuk menjamin pembelian barang dari negeri sendiri.
Pemulihan ekonomi itu tentu saja gawe seluruh negara, bukan hanya presiden. Miris ketika  seolah hanya menjadi tanggung jawab presiden dan menteri tertentu saja, padahal pihak-pihak yang terkait malah melakukan pemborosan.  Tidak semata elit saja yang pulih keadaannya.
Sinergi kementrian dan lembaga untuk mengembangkan bersama ternyata tidak demikian adanya. Mendasar adalah kebutuhan belanja yang demikian besar malah mengalir ke luar negeri. Padahal jika disalurkan ke ekonomi kerakyatan di dalam negeri sendiri, betapa membahagiakannya.
E-commerce di Indonesia sangat menggembirakan, tumbuh sangat pesat, namun sayang bahwa barang yang ada itu produk luar negeri. Seolah hanya menjadi pasar gede. Konsumen semata.
Johnny Plate dalam  Forum Ekonomi Digital Kominfo, bekerja sama dengan Menteri Koperasi dan UKM, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif , dan Asosiasi E-commerce Indonesia mengupayakan rapatnya barisan dalam memulihkan kondisi ekonomi karena pandemi nasional.
Salah satu harapannya adalah membanjirinya produk dalam negeri bagi pelapak dalam e-commerce yang ada di Indonesia. Â Harapan Johnny Plate selaras dengan apa yang Presiden Jokowi harapkan, bahwa belanja negara, lembaga dan kementrian pada produk UMKM juga akan menular pada pihak swasta. Hal yang menggembirakan tentunya jika bisa demikian.
Asosiasi e-commerce Indonesia (idEA), mengatakan produk digital saat ini mengampanyekan Gerakan Bangga Produk Indonesia (GBPI) dengan menggandeng 9.9 juta UMKM. Target pada tahun 2023 sebesar 30 Â juta anggota.