Mahfud MD: Dana Besar Arab dan Propagandanya, serta Relasi dengan China dan USA
Media melaporkan pernyataan Mahfud MD soal dana dari Arab yang cukup gede akan masuk Indonesia. Hal ini menyikapi karena pendakwah yang memiliki paham keras dilarang dan dikejar dengan tegas oleh pemerintah  Saudi Arabia.
Mahfud mengatakan bahwa sangat mungkin mereka akan lari dan menggelontorkan duitnya ke negara ini. termasuk juga orang-orangnya. Sangat mungkin demi menyelamatkan kepala mereka, pergi dan salah satu surga tujuannya adalah Indonesia.
Akhir-akhir ini riuh rendah penceraham keturunan Timur Tengah berbicara mengenai agama, namun dengan sekaligus mendegradasi Keindonesiaan. Mulai wayang yang kemudian diralat dan minta maaf, ada juga yang mengatakan Arab lebih baik dari Indonesia, atau janji-janji surgawi yang berkaitan dengan perkelaminan.
Ada pula yang kesleo lidah dan menyebut Bung Karno menangkapi ulama. Tentu saja ini bukan sebuah kekeliruan atau ketidaksengajaan. Sengaja, namun melihat upaya kepolisian kog tegas, ya mau tidak mau minta maaf.
Tentu saja artikel ini bukan bicara rasis, namun fenemona yang kebetulan sedang banyak dilakukan oleh ras tertentu. Â Fakta juga banyak, jadi jangan kemudian mengaitkan kepada agama. Koplak jika demikian.
Sering menemukan, bagaimana Iraq, Libya, atau Suriah sebelum hancur lebur, sering terdengar nyaring, bagaimana agama didengungkan sebagai sebuah jalan keluar dari permasalahan. Konon ada  keyakinan dan cara memperlemah sebuah bangsa adalah dengan menggerogoti budaya dan sejarahnya.
Faktanya di sini memang ada gerakan seperti itu. Semua tradisi yang gede-gede dibully dan dinistakan, yang ujung-ujungnya orang jadi malu untuk menjadi pemain, menanggap, atau menampilkan. Â Kala budaya sendiri sudah malu, dan kemudian ikut-ikutan budaya lain. tinggal tunggu waktu.
Amerika kini sedang kalu. Masa depan mereka makin terlihat suram. Kebesaran mereka tinggal menunggu waktu untuk runtuh. Minyak sebagai kekuatan mereka, di mana-mana invasi itu demi minyak. Sedikit demi sedikit kekuatan untuk menjalin relasi dengan negara-negara besar, mulai pudar.
Penguasaan akan PBB juga sudah tidak lagi demikian dominan. Amerika sedang ada pada titik senja kala. Padahal dulu, Amerikalah yang merusak Libya, Iraq, dan juga Suriah. Atas nama kepentingan dunia, padahal kepentingan mereka sendiri. Negara-negara sahabat mereka, NATO mengeroyok Muamar Khadafi dan juga Sadam Husein. Sekarang negara-negara itu porak poranda.
Perebutan pengaruh China versus USA tidak sekental era Donald Trump. Meski lebih halus, bukan berarti tidak ada. Lihat yang ada  di sini, berbagai perlaku, isu, narasi, komunis, dikuasai China itu suka atau tidak ada kepentingan Amerika yang bermain.