Johnny Plate: Â Promosikan UMKM Dalam Negeri, Â Pembangkit Ekonomi, dan Digitalisasi
Pandemi masih belum jelas ujungnya. Akhir-akhir ini malah mencapai puluhan ribu setiap harinya. Laporan tanggal 12 Februari mencapai 50 ribu penderita, hanya sehari. Kondisi yang serba sulit, apalagi bagi pelaku ekonomi yang sehari-harian harus ada pemasukan.
Pelaku UMKM banyak terdampak, meskipun memperoleh berbagai insentif dan bantuan, toh keadaan masih juga berat. Ekonomi sempat limbung, belum lagi jika ikut kata oposan untuk melakukan lockdown.Â
Salah satu upaya konkret yang bisa dilakukan adalah promosi produk UMKM dengan cara membeli, mengenakan, dan itu sebagai sarana ampuh mempromosikan produk dalam negeri. Ketika kita hanya gembar-gembor mengenai barang, produk, atau hasil dari lingkungan kita, namun hanya berhenti pada narasi, hanya kata-kata, sama juga berteriak di padang gurun.
Contoh konkret, bagaimana tenun itu bisa dijadikan jaket, baju, gaun, dan aneka bentuk kreasi yang bisa dikenakan untuk segala suasana, dan usia. Ini menjadi penting. Â Berbagai produk kita itu karena budaya feodalnya sangat besar, sering hanya kalangan elit dan bangsawan saja yang bisa mengenakannya.
Johnny Plate lebih lanjut mengatakan, bahwa promosi produk UMKM dan karya kreatif merupakan sebuah upaya yang juga menjadi prioritas pemerintah dalam Gerakan  Bangga Buatan Indonesia (Germas BBI). Bagaimana konsep dari rakyat untuk rakyat dan oleh rakyat itu bukan hanya slogan demokrasi. Ekonomi kerakyatan, saling mengisi dan memperlengkapi, bukan malah bersaing dan saling mematikan.
Potensi  yang sangat besar ini sebenarnya kekuatan. Sayang bahwa selama ini justru malah menjadi kelemahan karena kepentingan politik dan ideologis beberapa pihak.  Lebih bangga produk asing, plesir luar negeri, belanja Singapura. Mejeng dengan belanjaan dari toko-toko terkemuka di kota-kota besar dunia.
Mirisnya itu termasuk elit negeri ini. Mereka malah memberi contoh yang buruk. Apalagi, jika bicara soal boikot ala barisan sakit hati. Â Potensi bangsa ini gede, hanya terhambat mental feodal, akhir-akhir ini kepentingan politik ideologi yang memabukkan.
Kekuatan ekonomi nasional ditopang oleh 60% UMKM dari GDP Nasional . Pemerintah sangat serius memberikan perhatian dan dukungan pada kelompok ini.
Digitalisasi
Pandemi membawa sistem perdagangan yang jauh berbeda. Bagaimana orang berubah dari jalan-jalan ke mall, kemudian berganti menjadi belanja online. Kesempatan besar bagi pelaku industri berbasis digital.