Mengapa guru menjadi penting untuk ikut terlibat dalam literasi digital? Agar mereka sebagai agen perubahan terutama dalam hal pendidikan juga paham, dunia itu bergerak maju, masif, dan progresf salah satunya adalah dunia digital.
Bagaimana membentuk dan melahirkan talenta digital, jika guru yang mendidik anak-anak dan kaum muda saja berjiwa kerdil demikian. Ini tentu    karena  pengetahuan dan pemahaman si pendidik yang kurang luas saja.
Pendidikan jarak jauh buah pandemi itu adalah salah satu produk dari dunia digital, perlu yang namanya programmer, penyusun program untuk bisa adanya WA, google meet, google form, dan segala sesuatu yang  menjembatani ketiadaan perjumpaan kelas konvensional.
Bagaimana upaya membangun dunia digital yang modern, berdaya guna, namun tenaga pendidiknya mengerdilkan, cita-cita anak yang paham dunia ini. Perlu banyak belajar, sehingga  jangan jadi guru yang salah menangani murid.
Ingat pengalaman Thomas Alfa Edisson, atau Albert Einstein yang tidak dipahami gurunya dan sejatinya jauh lebih cerdas dari dunia sekitarnya. Â Pemahaman dan pemaknaan kekinian yang kadang tidak terakomodasi dari kelas konvensional.
Jangan salahkan negara-negara asing yang maju pesat. Atau jangan iri atas kemajuan  mereka, ketika kita dengan dunia pendidikan yang jalan di tempat. Melakukan dan meributkan hal yang tidak esensianl namun seolah-olah itu sebagai sebuah hal yang luar biasa penting.
Seragam, jam belajar, banyaknya mata pelajaran, namun sejatinya anak tidak paham dan pengin mempelajari itu. Kondisi memang masih seperti itu, suka atau tidak perlu dijalani. Â
Pembangunan habitat digital, literasi digital yang digeber, Kominfo-Johnny Plate, menciptakan talenta digital bisa buyar kalau pola pikir dan pola tindak gurunya ternyata masih manual bahkan konvensional.
Membangun negara itu penting adalah bagaimana gurunya terlebih dahulu. Pemahaman mereka yang perlu dibangun dan dikuatkan sehingga anak didik mereka juga maju pesat. Lha gurunya saja tidak pernah membaca, asyik dengan medsosan, tidak mengembangkan diri mau jadi apa anak didik mereka.
Susah berharap bahwa guru mau belajar lagi, karena  budaya negeri ini bukan negeri yang haus ilmu, jauh lebih tepat mudah puas. Pelatihan pada satu dua guru yang kemudian diharapkan menularkan ilmunya, susah bisa tercapai.
Kerja keras Johnny Plate dan Kominfo untuk menjalin kerja sama dengan Kemendikbudristek. Hal yang sangat krusial namun belum disadari sebagai sebuah masalah. Literasi digital  justru pada dunia pendidikan itu sangat penting. Mengapa? Ya karena negeri ini masih sangat  memegang ijazah dan kelas atau  sekolah itu segalanya.