Pendidikan Seksualitas itu Saru Apa Seru?
Jadi ingat mengenai pendidikan seksualitas lagi, ketika banyak beredar berita kekerasan seksual, perkosaan, ataupu pelecehan. Miris karena banyak kekacauan informasi dan istilah, demi membela atau meringankan si pelaku. Â Keberpihakan pada korban sangat lemah.
Perkosaan namun dituliskan dalam judul pelecehan seksual. Pelecehan itu sebatas meraba-raba atau adanya sentuhan yang tidak dikehendaki oleh pihak lain itu pelecehan, atau kata-kata tidak patut yang tidak menyenangkan secara seksual. Â Suitan, siulan, atau rayuan ketika ada cewek lewat itu masuk pada ranah pelecehan.
Perkosaan itu jauh lebih jahat dan kejam, karena pemaksaan hubungan seksual. Ada kerusakan, kesakitan, kekerasan dalam kaitan dengan seksual. Trauma, merasa jijik jauh lebih gede dari pelecehan. Toh media memilih kata pelecehan dari pada perkosaan.
Jangan bicara ranah etis, karena kejahatan seksual juga abai  etis. Perlu diingat juga luka korban jangan malah ditambahi dengan memberikan keringanan pada si korban.
Dulu, cenderung menyalahkan pihak perempuan sebagai penggoda dengan katanya pakaian atau tampilan. Ini memberikan sebuah bantuan nafas  bagi para predator, sehingga mereka malah beralih menjadi korban. Ini biadab.
Persoalan pendidikan seksualitas yang masih kacau masih diperparah dengan atas nama etis, media memilih kata pelecehan tidak perkosaan. Tarafnya beda. Ini bukan soal etik, namun soal  kriminal. Masalah baru.
Pendidikan Seksualitas
Seorang Menteri Pendidikan, di masa lalu pernah mengatakan, pendidikan seks tidak perlu karena itu adalah alamiah, sebuah hal yang bisa terjadi. Ternyata sekelas profesor, akademisi, dan juga sudah tua pastinya masih sengaco ini.
Pendidikan seksualitas itu bukan hubungan seksual semata. Itu memang alamiah, instingtif, dan sebuah proses yang akan bisa terjadi dengan sendirinya. Naluriah sebagai makhluk hidup untuk bereproduksi. Â Tidak perlu ribet dan repot memang.
Padahal pendidikan seksualitas itu jauh lebih luas, dalam, dan menyeluruh. Mengapa demikian? pendidikan seksualitas itu mengenai aku sebagai laki-laki berhadapan dengan si dia yang perempuan dengan segala aspek dan segi kehidupannya. Ada seks, jenis kelamin. Itu dasar dan tidak bisa ditawar-tawar.