Munarman bagi Bambang Widjoyanto
Densus: Akan Ada Penangkapan Orang Tenar, Â PujianBeberapa waktu lalu, Densus 88 menyatakan masih akan ada penangkapan lagi. Sosok ini terkenal dan sering masuk televisi. Â Jagad medsos sontak heboh mengira siapa-siapa saja yang potensial diciduk karena aksi minimal dukungannya pada terorisme.
Hari ini, media menyebutkan, dalam persidangan terdakwa terorisme atas nama Munarman, ada nama Bambang Widjoyanto dipuji-puji sebagai orang soleh dan amalannya dibandingkan dirinya, Mnunarman itu tidak ada apa-apanya.
Sholat malam hampir tidak pernah ketinggalan, puasa Senin-Kamis, dan puasa Daud, sehari puasa, sehari tidak pun dijalani. Pujian itu dinyatakan dalam sebuah acara yang berkaitan dengan FPI dan DEASH-ISIS.
Pernyataan yang dibacakan Jaksa bagi dakwaan untuk Munarman berhenti pada aktivitas dan juga kegiatan Munarman yang diduga berkaitan erat dengan keberadaanya di FPI yang pernah terungkan menyatakan dukungannya pada DAESH-ISIS kala itu.
Aksi yang dilakukan adalah dengan pergerakan massa untuk menciptakan suasana ketakutan atau teror, termasuk bom bunuh diri. Jauh dari apa yang menjadi afiliasi lebih lanjut Bambang Widjoyanto.
Terlalu dini jika mengaitkan nama tenar dan sering keluar masuk televisi dengan Bambang Widjoyanto selaku aktivis antikorupsi dan juga pernah menjabat wakil ketua KPK itu.
Memang tidak mudah menerka siapa sih yang tidak terpapar aksi radikalisme dan fundamentalisme. Â Hampir semua lini sudah terpapar. Kadang, orang tidak menyangka tiba-tiba Densus 88 merilis nama dan tangkapan sama sekali tanpa ada pemberitaan sebelumnya.
Toh masih begitu banyak tokoh lain yang lebih gamblang minimal selalu "memberikan" dukungan pada aksi terorisme, meskipun secara tidak langsung, ataupun langsung. Atau malah menuding pemerintah, menyalahkan pemerintah dan juga Densus dengan narasi antiagama, antipemuka agama, kriminalisasi pemuka agama dan seterusnya.
Bambang juga belum pernah terdengar  pernyatan untuk  membubarkan Densus 88 seperti tokoh-tokoh lain. Pun sikapnya pada aksi-aksi terorisme cenderung senyap, tidak pernah terdengar berkomentar pada kegiatan-kegiatan demikian.
Pihak Densus 88 mengatakan, bahwa masih akan ada penangkapan yang bisa menjadi bahan perbincangan yang menghebohkan karena sering masuk televisi. Hal yang cukup aneh, ada pernyataan demikian. Biasanya  tidak demikian, kinerja mereka. Ada beberapa hal yang bisa jadi sebagai alasan.