Johnny Plate: Indonesia Bisa Menjadi Raja Digital ASEAN
Peringatan Hari Sumpah Pemuda, Johnny Plate mengatakan, jika pemuda bisa menjadi pilar yang maha penting, sebagaimana 103 tahun yang lampau. Kini tentu berbeda dengan perjuangan dan keadaan pada tahun 1928. Keprihatinan dan kehendaknya pasti lain.
Pada tahun 1928, tentu kerinduan, perjuangan, dan kehendak merdeka itu sangat kuat. Namun, kondisi yang ada susah untuk bisa mencapai kemerdekaan. Mengapa? Politik pecah belah sangat masif. Mengunggulkan suku dan ras masing-masing. Sikap saling curiga memang dibangun Belanda, dan itu sukses diamini oleh penguasa-penguasa yang bermental inlander dan feodal.
Sikap merasa paling hebat, paling benar, dan paling segalanya itu membuat keadaan tidak makin baik bagi cikal bakal bangsa ini. Sisi lain Belanda menikmati betul karena mengambil kekayaan negeri ini dengan leluasa. Modelnya memang membuat keadaan saling curiga dan tidak ada kesatuan ide dan gagasan kebangsaan.
Nah, momentum Sumpah Pemuda, yang gagasannya oleh kaum muda itu memilih konsep kesatuan. Satu dalam bangsa dengan pemersatu bahasa Indonesia. Ini adalah bola salju yang berujung pada kemerdekaan 17 Agustus 1945. Persatuan, di mana semua bersatu untuk melawan penjajahan.
Kini, 103 tahun sudah berlalu. Namun suasana untuk saling bermusuhan, sikap curiga-mencurigai demikian lekat. Mengedepankan egosektoral, hanya aku yang baik, benar, dan pihak lain pasti salah dan keliru.
Kondisi yang identik ini, pelakunya berbeda tentu saja. Pejuang ideolog yang membuat keadaan kacau. Ditingkahi politikus feodal dan haus kuasa. Konsidi yang sama dengan prakemerdekaan, 28, namun saat ini lain sama sekali. Kerendahan hati dan kesederhanaan model dulu sudah tidak ada.
Tetapi ada pengharapan. Jangan berhenti berharap, kala kondisi seperti ini masih juga pandemi ternyata membawa sebuah peluang besar. Johnny Plate mengatakan, belajarlah mengenai digital, kuasai kemajuan ilmu komunikasi dan digitalisasi yang akan mengambil alih masa depan.
Covid 19 mengubah segalanya. Interaksi orang yang harus terbatas. Membuat dinamika perdagangan semua berganti. Kini jauh lebih menjanjikan perdagangan online, pangsa pasar yang demikian besar, jangan sampai hanya menjadi konsumen, pembeli saja, kesempatan untuk membuat, memasarkan, dan menjadi pedagang besar di antara begitu banyaknya pembeli.
Kuasai ruang digital dan teknologi digital akan sangat membantu bangsa ini bertumbuh semakin besar. Riset Google, Temasek, Bain & Company, Indonesia diprediksi akan menguasai nilai economi digital di Asia Tenggara pada 2025. Â Nilainya mencapai 124 miliar USD.