Kompasiana.com
[Humor] Menjawab Prof. Felix Tani, Artikel Populer dan AU
Sebenarnya sedang banyak pekerjaan, sok sibuk sih, tapi karena ada "hadiah dari Prof. Felix Tani yang mengangkat diri menjadi Suhu, berarti kudu dijawab. Padahal asli lagi tidak ada kesempatan untuk menulis di K.
Beberapa hal yang perlu dibahas adalah;
Karena menyangkut tulisan tidak layak namun populer, ini sedikit banyak menyangkut saya. Masa lalu, tapi jangan dianggap PPS kek yang onoh itu. Ini murni, bukan musni lho ya keberadaan tulisan saya. Populer bukan HL itu kategori kelas rendahan. Padahal bisa saja dibantah terminologi ini, tapi kan ribet wong hadiah plus sudah mengukuhkan diri jadi suhu, akhirnya terima saja dan akui.
Bisa diperdebatkan pilihan mutu tulisan, AU, dan juga terpopuler. Nah inilah alam demokrasi, kalau dipaksa sama nanti otoriter. Â Masih terlalu dini karena banyak faktor lain yang menentukan mengapa artikel tidak AU. Toh banyak juga artike AU yang gitu-gitu saja.
Masih berkaitan dengan hal itu, AU, efek manfaat kata Prof. Felix, ah yang bener? Â Kner kawakan kog bicara kek ini, aneh deh....Peace.
Perlu dipahami dulu sebenarnya, Kompasiana itu jurnalisme warga. Ini belum dicabut meskipun apapun taglinenya, mau seperti apa, itu adalah jurnalisme warga. Ada wartawan senior, profesional, penulis profesional, ya haru mengerti bahwa banyak kelas jembel yang ada di Kompasiana.
Jangan tarik yang gembel pada ranah profesional. Tapi yang profesional mengerti untuk membina si gembel bisa menjadi kelas semi profesional misalnya. Lha sekelas Yusril Ihza Mahendra saja masih ijo dan HL-nya cukup dikit kog, coba cek saja akun mantan menteri dan pengacara 100 M itu.
Apakah kajian hukum sekelas Yusril, sama dengan amatan saya? Jelas beda langit dan bumi lah. Ini salah satu bukti keberadaan AU bukan jaminan Prof. He..he...he..