Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Belajar dari Kekalahan MU dan Kembalinya Ronaldo

25 Oktober 2021   10:03 Diperbarui: 25 Oktober 2021   10:05 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
CR7 dan Salah: Tribunnews.com

Belajar Kekalahan MU dan Kembalinya Ronaldo

Awal musim ketika Ronaldo balik kandang ke MU, sudah pesimis akan ada perubahan bagi prestasi MU. Kekalahan di liga Champion, kini juga diikuti kekalahan telak dari Liverpool, memberikan bukti tambahan, kembalinya CR7 tidak banyak membawa dampak. Malah cenderung memburuk, terutama untuk reputasi si pemain.

Beberapa nama telah memberikan bukti itu, ada Owen, Kaka, Shevchenko, pada cabang lain tersebut nama Michael Jordan, ada pula Michael Schumacer pada balapan jet darat. Nama-nama yang balik kandang tidak memberikan nama besar sebagaimana pada masa sebelumnya.

Mengapa demikian?

Pertama, ekspektasi masih sangat tinggi diperbandingkan dengan performa. Suka atau tidak, publik, manajemen, dan klub tetap berpikir masih sama dengan yang lalu. Ingat, usia tidak bisa diapa-apakan, belum tentu ketika kejadian tidak enak di klub sebelumnya, banyak parkir, atau malah memble.

Kadang publik terutama masih berpikir pada keadaan yang lampau. Susah untuk menerima kenyataan hari ini jelas berbeda dengan tahunan yang lalu. Ketika ekspektasi tidak tercapai, mereka mulai menghujat, si pemain jadi tertekan dan makin terpuruk.

Kedua. Susah bermain lepas karena keberadaannya yang berbeda. Kini memiliki tanggung jawab yang sangat besar, ketika pertama datang biasanya bukan siapa-siapa, dijual pas puncak, eh datang lagi pada posisi menurun padahal tuntutan masih ketika ada di puncak.

Ketiga, suka atau tidak, pihak manajemen pemain hanya berpikir uang, mana peduli mereka dengan prestasi dan kondisi pemain. Nah, tentu mereka akan mengatakan pemainnya masih akan sanggup bermain yang sama dengan waktu lalu.  

Mereka tidak akan mau tahu usia atau kejiwaan pemain. Orientasi uang, dan klub modern biasanya hanya bicara dengan agen, tidak tahu dengan baik kondisi si pemain.

Keempat, test itu kebugaran dan keadaan fisik pemain. Mana mereka tahu sebenarnya kondisi psikis mereka, jenuh, bosan, atau tidak lagi punya gairah setinggi waktu-waktu lalu. Ingat ini skill juga perlu keadaan jiwa yang bahagia dan bersemangat.

Kelima, pengalaman baik dan banyak ini perlu menjadi perhatian untuk Pogba yang mau balik ke Juventus, dan juga Messi yang mau ke Barca. Tidak akan lebih baik, makin buruk sangat mungkin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun