Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Demokrat: Elektabiltas AHY Rontok karena Begal dan BuzzerRP, Benarkah?

21 Oktober 2021   10:35 Diperbarui: 21 Oktober 2021   10:38 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AHY-Jokowi: Merdeka.com

Demokrat: Elektabitas AHY Rontok karena Begal dan BuzzerRP

Peluang suara sebesar 3.3% rontok menjadi 1,9% ada kisaran hampir separo yang hilang, wajar bagi elit Demokrat untuk meradang. Khas mereka menuding pihak lain sebagai biang keladi. Kompas merilis hasil survey mereka, yang menempatkan Ganjar dan Prabowo pada posisi teratas. Ngilu bagi AHY yang terjun bebas.

Biasa telunjuk langsung mengacung pada pihak lain. Dua tertuduh begal politik yang mencau pada kisruhnya bersama Moeldoko dan lagi-lagi buzzerRP. Menarik adalah itu sebenarnya bisa menjadi kekuatan bagi proAHY untuk membrandingkan diri, bukan malah menjadi sebuah bencana tragis seperti ini.

Tanpa perlu jual derita dan membentuk opini, justru partai mercy ini mendapatkan keuntungan, sudah bisa "berkampanye" dengan gratis, mendahului start dengan sahih, legal, karena mereka menjadi pembicaraan publik secara masif.

Sayang, bahwa mereka karena terlalu fokus pada keakuan, jangan senggol aku, maka malah senggol bacok sana-sini.  Publik terus memantau dan membicarakan keadaan AHY ini. Namun aksi dan reaksinya cenderung malah membuat namanya tenggelam.

Bagaimana tidak, padahal sederhana. jabanin saja persoalan dengan Moeldoko itu ke mana saja, kalau memang data dan fakta-fakta lengkap, dan merasa manang, ya sudah. Lihat saja kan sudah sah di KemenkumHAM, padahal dulu-dulu sudah menuduh Jokowi dan istana yang mengkudeta mereka.

Mengatakan Jokowi tidak tahu apa-apa sangat terlambat. Ingat, pemilih dan pendukung Jokowi itu gede pakai banget, dan mereka fanatis. Nah mereka ini yang merasa tidak terima. Belum lagi, apapun isunya Jokowi ganti dan salah.

Jokowi tidak merespons ini menambah turun nama AHY, bukan makin moncer. Belum lagi Ibas yang berkali ulang menngunakan terminologi mangkrak, dan itu adalah bukti pemerintahan ayah AHY sendiri, mulai Hambalang yang paling fenomenal.

AHY mendompleng dalam even olah raga yang sedang ada di puncak, mulai emas olimpiade, namun ia enggan ikut pada emas paralimpik. Apa bedanya coba, bisa dikatakan kurang ajar malah. Eh masih diikuti pada gelaran PON kemarin, juga piala Thomas. Padahal masa SBY tidak ada piala Thomas sama sekali.

Fokus pada penghalang, bukan solusi, khas kelas pecundang bukan pemenang. Kesempatan melawan Moeldoko itu justru sangat bagus. Malah menjual derita dan menuding kubu Moeldoko sebagai begal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun