Penyidik Taliban Disebut dalam Persidangan, Pentingkah?
Dalam salah satu tanya jawab saksi dan hakim, tersebut kalimat, penyidik Taliban yang menangani kasus, susah untuk masuk. Begitu banyak tafsir yang bisa terjadi atas kalimat singkat tersebut. Menjadi penting dan menarik adalah, ini dinyatakan di dalam persidangan. Implikasinya besar.
Susah melihat seorang saksi, dia juga adalah tersangka dalam kasus yang sama, untuk dia berkata bohong. Jelas ia akan mencari celah untuk meringankan dirinya. Hal yang lumrah terjadi dalam diri manusia yang sedang beperkara.
Apakah benar isu Taliban itu benar adanya? Ini menjadi penting untuk diusut secara tuntas. Tidak hanya dibiarkan begitu saja. Tentu bukan hakim dalam persidangan ini yang harus melanjutkan penelusurannya. Pihak KPK sendiri jika serius mau membersihan KPK.
Baik ada atau tidak, biar publik juga tahu dan kemudian kembali percaya pada KPK. Selama isu Taliban dibiarkan saja, keberadaan KPK makin turun di mata publik. Ini tidak bicara soal Taliban ideologis, atau mau talikaret, atau bantank, yang penting adalah KPK ya bekerja untuk bangsa dan negara. Tidak karena kepentingan golongan, apalagi pribadi perpribadi.
Taliban ini mau ada atau tidak, tidak demikian mendesak kegentingannya, namun bahwa jangan sampai ada lembaga di dalam lembaga. Faksi yang ada misalnya taliban, banteng, atau kebo sekalipun berbahaya.Â
Karena mereka sangat mungkin memiliki aganda masing-masing. Saling serang dan tikam, bukan demi kebaikan negara. Jika demikian kan bahaya. Negara menjadi taruhan, karena mereka hanya menyasar yang "di luar" kelompok mereka.
Sangat mungkin kata-kata Taliban ini hanya untuk menaikan upeti yang bisa ditambah, karena ada ujaran, masuknya susah. Â Ini kata kunci berikutnya yang penting. Bisa dimasuki tapi susah, berbeda kalau mengatakan sudah angkat tangan, kalau itu jangan harap. Â Berarti sama saja.
Minimal sudah ada dua kelompok di dalam KPK, kelompolk Taliban dan yang Robin ada di sana. Melihat perilakunya bukan tidak mungkin masih banyak lagi. Mengapa demikian?
KPK itu produk politik, produk DPR, dan sangat mungkin partai politik menanam salah satu atau salah dua dari mereka-mereka ini kemudian memiliki jaringan-jaringan yang terbuka kemungkinan mereka juga bekerja untuk kepentingan yang lain. Jika demikian siapa yang bisa menjamin mutu keberadaan mereka.
Masih perlu diingat, pegawai dan tabiat masyarakat negeri ini masih lemah pada azas dan konsensus. Siapa bisa percaya. Nyatanya, pegawai KPK saja menjadi calo kasus dan juga nyolong barang bukti.