Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Agresifnya Johnny Plate Memacu Herd Immunity Masyarakat Lewat Applikasi dan Informasi

11 September 2021   09:03 Diperbarui: 11 September 2021   09:07 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agresifnya Johnny Plate Memacu Herd Immunity Masyarakat lewat Aplikasi dan Informasi

Jalan panjang ikhtiar pemerintah mengatasi pandemi Covid-19 telah dilalui. Kali ini masyarakat menjalani vase pembentukan herd immunity agar aktifitas normal kembali bisa dilakukan. Sementara rangkaian PPKM masih berlangsung, percepatan program vaksinasi juga dilakukan. Lebih dari 100 juta dosis vaksin telah disuntikkan kepada masyarakat.

Johnny Plate juga cukup intensif dalam mengingatkan masyarakat agar tidak takut divaksinasi karena aman bagi  masyarakat. Ia tak mau momentum menurunnya kasus Covid-19 saat ini lepas lagi karena pelaksanaan vaksinasi yang berjalan lambat atau tersendat. Oleh karena itu Johnny terus mengajak masyarakat yang belum divaksinasi untuk segera divaksinasi tanpa pilih-pilih apa jenis vaksinnya. Menurut Johnny Plate, dari 100 juta lebih vaksinasi yang disuntikkan sudah tak ada laporan kasus berat akibat reaksi vaksinasi. 

Langkah Johnny Plate sebagai fasilitator sebagai Menkominfo telah sampai pada pengaplikasian pengawasan vaksinasi pada pintu-pintu kegiatan masyarakat. Aplikasi peduli lindungi yang diciptakan untuk melakukan tracking, tracing dan fencing menambah rangkaian digitalisasi informasi seputar Covid-19 di Indonesia.

Setidaknya saat ini sudah di atas 31 juta orang menggunakan aplikasi Peduli Lindungi ini. Sejalan dengan menurunnya kasus aktif Covid-19 di banyak daerah di Indonesia, aplikasi ini mengukuhkan usaha Johnny Plate sebagai ujung tombak pelayanan komunikasi dan informasi di negeri ini kini.

Agresifnya program vaksinasi di Indonesia sejalan dengan agresifnya Johnny Plate menyasar masyarakat informasi positif dan pendataan mengenai pengendalian virus yang berawal di Wuhan itu.

Sebenarnya harapan beliau sederhana saja, agar masyarakat lebih mudah untuk berbisnis dan beraktifitas positif lainnya.

Kegiatan trackin, tracing dan fencing lewat aplikasi Peduli Lindungi ini ikut memudahkan proses Pembelajaran Tatap Muka terbatas di sekolah-sekolah. Johnny Plate sangat mendukung percepatan proses PTM ini karena menurutnya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang terlalu lama bisa memberi dampak negatif pada anak. Tetapi, beliau juga tegaskan bahwa disiplin protokol kesehatan dan aturan-aturan sesuai SKB 4 menteri harus diterapkan secara ketat di sekolah yang menerapkan PTM.

Johnny Plate mengatakan ada empat hal yang dicegah dengan diterapkannya PTM yaitu pertama ancaman putus sekolah pada anak karena terpaksa bekerja dan tidak belajar. Krisis pandemi saat ini mendorong orang tua siswa bekerja atau jalankan usahanya dengan lebih keras.

Alasan kedua yaitu PTM untuk  menghidari penurunan capaian belajar anak. Menurutnya, pembelajaran secara tatap muka murid dengan guru menghasilkan kemampuan akademik lebih baik daripada saat PJJ. Dikawatirkan setiap anak punya akses terhadap fasilitas yang berbeda. Anak yang memiliki keterbatasan sosio-ekonomi tentu saja akan tertinggal dalam akses materi pendidikan selama masa PJJ.

Alasan ketiga menurut Johnny, kondisi psikososial individu anak memiliki risiko besar saat terjadi hal yang kurang baik di lingkugan rumah seperti kekerasan pada anak, eksploitasi anak terutama anak perempuan, pernikahan dini atau kehamilan pada remaja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun