Pertama, Penyediaan Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), ini adalah lanjutan, selengkapnya Johnny Plate mengatakan, Adapun program pertama adalah melanjutkan pembangunan Base Transceiver Stations (BTS) sinyal 4G yang dibagi menjadi paket 1, 2, 3, 4, dan 5.
"Pembangunan BTS 4G yang telah ditandatangani kontrak penyediaan BTS 4G pada tanggal 29 Januari 2020 beberapa hari yang lalu untuk paket 1 terdiri dari 1.364 desa dan kelurahan, dan paket 2 terdiri dari 1.336 desa dan kelurahan."
Untuk paket 1 dan paket 2, Menteri Johnny Plate menjelaskan pembangunan BTS 4G meliputi keseluruhan wilayah 3T non Papua dan Papua Barat, yakni mencakup Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku dan Maluku Utara.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia ini juga termasuk dalam layanan komunikasi. bertahun lalu, kisaran 10 kilo meter dari ibukota provinsi di luar Jawa itu sudah susah signal. Bayangkan jika itu untuk saat ini, berabe semua.
Kedua, Pengelolaan Spektrum Frekuensi, "Jadi terkait dengan tata kelola dan manajemen bandwidth yang selama ini dependensi terhadap operator seluler, perlahan-lahan ingin dipindahkan kepada pemerintah melalui Kominfo untuk melakukan tata kelola bandwidth yang lebih efisien dan lebih bermanfaat bagi sebaran kehidupan, atau tempat tinggal masyarakat di seluruh Indonesia," jelas Johnny Plate lebih lanjut.
Sudah seharusnya memang pengelolanya negara. Ini berkaitan dengan data dan keamanannya. Susah negeri ini menjaga kerahasiaan, karena karakter yang susah dipegang komitmennya.
RUU PDP sangat mendesak demi kepentingan satu data nasional yang tidak lagi terpecah-pecah dalam banyak pihak, dan itu juga bicara kepentingan.
Ketiga, Pemanfaatan TIK, ini jelas aplikasi dari kedua point di atas. Bagaimana penggunaan  infrastruktur yang ada itu dengan optimal. Selama ini biasanya, membangun demi mendapatkan proyek dan fee dari sana. Nah dengan point strategis ketiga ini, mendapatkan momentumnya.
Pendidikan. Jelas sangat memerlukan kecepatan akses internet. Apalagi di masa pandemi seperti saat ini. kelas tatap muka, nampaknya belum bisa dilakukan denga sepenuhnya untuk bulan mendatang, melihat cakupan dan penularan yang masih cukup tinggi.
Tentu nantinya,  jika pandemi usai, pendidikan dengan akses internet cepat masih sangat dibutuhkan. Pencarian informasi dan bahan riset yang sangat melimpah perlu jaringan dan  infrastruktur yang mumpuni.
Ekonomi. Sektor yang sangat penting. Perdagangan konvensiona dan tradisional akan tergantikan dengan sistem daring. Itu semua memerlukan jaringan dan infrastruktur yang sangat memadai. Point ini sudah ada di atas.