Apa yang ditampilkan Nikita dan Inul ini penting. Mengapa?
Pertama, mereka dianggap sebelah mata oleh pihak-pihak yang merasa diri paling itu. Jadi mereka tidak punya beban, kan sudah biasa direndahkan. Malah bebas, merdeka, pihak seberang yang ada pada posisi merasa di atas jatuh terhempas karena terhina amat sangat.
Kedua, ini bagus, bahwa susah jika itu yang bicara elit politik. Bayangkan jika Puan Maharani atau Rieke Diah Pitaloka yang menghardik Neno atau Rizieq, apa yang akan terjadi? Dampaknya justu malah memburuk bukan membaik. Bisa-bisa demo berjilid-jilid akan lahir dan menjadi pekerjaan berat bagi pemerintah.
Ketiga, kadang kebuntuan politik itu jalannya malah tidak terduga-duga dan terencana. Mereka yang tidak masuk hitungan malah sangat mungkin menjadi pendobrak yang lebih berhasil dan berdaya guna.
Keempat, Neno akan menjawab Inul pasti gengsi. Kelompok mereka kan menempatkan diri pada posisi paling. Tidak level untuk menjawab atau merespons atas reaksi dari Inul yang mereka tempatkan pada kedudukan yang tidak setara.
Berbeda jika yang merespons atau menanggapi itu Megawati atau Iriana Jokowi. Haduh bisa seperti apa keadaan. Padahal sangat mungkin kata atau konteksnya sama, membela pekerja dan siapa yang akan menghidupi karyawan dan jaringan mereka. Walaupun lebih halus, jangan harap akan mendapatkan tanggapan yang sama.
Bisa-bisa meradang dan melahirkan cap-cap yang mengerikan. Hal yang malah bisa sangat kontraproduksi.
Kelima, keberadaan media sosial sangat membantu. Tanpa lama, siapa saja bisa merespons, memberikan tanggapan, dan sangat mungkin itu malah meleber ke mana-mana dan menjadi bak bola salju yang bisa menyambar apa saja yang ada di depannya.
Kadang, angin sepoi-sepoi malah yang membuat terlena. Angin ribut menjadikan waspada dan menyikapi dengan sungguh-sungguh. Siapa sangat Rizieq yang demikian digdaya langsung selesai karena pernyataan Nikita Mirzani yang pastinya bukan siapa-siapa di depan Rizieq dan kawan-kawan.
Apa yang terjadi? Ternyata awal kedatangannya ke dalam bui, yang sekian tahun sudah berhasil ia lalui dengan baik-baik saja.
Neno, selalu saja di atas angin dengan memanfaatkan sentimen-sentimen yang bernuansa sektarian. Respon tak terduga yang hadir dari Inul yang selama ini mana pernah ia bermain pada ranah politik.