Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Munarman dan Heroisme

30 April 2021   18:33 Diperbarui: 30 April 2021   18:34 1215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Munarman - Sumber: CNN.com

Munarman dan Heroisme

Usai penangkapan Munarman beberapa hari lalu, rekan Kners, yang berprofesi sebagai guru meminta menuliskan, bagaimana dampak keberadaan Munarman dan generasi muda. Ia merasakan bahwa rekan mengajarnya demikian mengagumi Munarman.

Pun banyak anak muda yang terlihat sangat memuja Munarman. Sebenarnya Munarman ini perlu sosok  Rizieq Shihab untuk bisa menjadi "besar." Suka atau tidak, mereka, tanpa salah satunya tidak bisa berbuat banyak.

Fakta yang paling jelas, ketika Rizieq kabur ke Arab sekian lama, Munarman tidak banyak beraksi yang cukup signifikan. Hanya mampu membuat isu dan embusan akan pulang dan datang dalam acara tertentu. Apalagi masa pilpres kemarin.

Kedatangan Rizieq yang bak durian runtuh itu ternyata hanya sebuah oase, karena tidak lama kemudian malah kelu datang ke mapolda Metro Jaya untuk menyerah dan kalah. Upaya-upaya selanjutnya dilakukan tetap saja gagal. Hanya menang sejenak dengan pemaksaan sidang offline. Itu lagi-lagi hanya oase, karena putusan sela juga mengatakan lanjut.

Drama makian, pedang si sopir untuk kupas mangga, itu hanya trik riak kecil Munarman untuk bisa eksis berkolaborasi. Semua tidak mampu membuat keadaan membaik, malah berbali arah kini ia ditangkap sebagai tersangka terorisme. Ini bukan main-main. Terorisme, beda dengan Rizieq yang ecek-ecek, mesum, pelanggaran prokes, penghinaan itu dan ini.

Mengapa Munarman begitu kuat sangkaannya? Ya karena memang keberadaan Munarman sebagai orang besar di balik Rizieq Shihab. Ia adalah sutradara dan Rizieq aktor lapangannya. Lebih mudah menangkap Rizieq dari pada Munarman.

Pembelaan pun lebih banyak untuk Munarman dari pada Rizieq Shihab. Fadli Zon, Demokrat, dan kalangan oposan dari yang oposan. Padahal pas Rizieq tidak seheboh sekarang. Benar, beberapa sih bukan demi Munarman, kepentingan sendiri.

Keberadaan Munarman yang bak hero, begitu gagah melawan dan menjadi rival pemerintah, sangat mungkin disalah mengerti oleh kaum muda. Mengapa saya katakan salah mengerti? Begini, seorang pemimpin, hero, pahlawan, pejuang itu memiliki beberapa hal,

Pertama, ia berjuang demi kebaikan. Nah ketika memperjuangan kebaikan itu tidak akan meniadakan pihak lain. Ini bukan dalam konteks rival, seperti pejuang Indonesia melawan penjajah. Lihat saja perjuangan mereka, mana ada idealisme yang jelas.

Kedua, berkaitan dengan idealisme di atas. Mereka tidak konsisten antara perbuatan dan apa yang mereka serukan. Ketika bicara agama, namun isinya caci maki, sikap munafik, dan tidak konsisten, di mana ajaran agamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun