Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Munarman Ditangkap, Serius Menyelesaikan Radikalisme

27 April 2021   17:46 Diperbarui: 27 April 2021   19:07 1053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Munarman - Sumber: Sindonews.com

[Breaking News ] Munarwan Ditangkap, Serius Menyelesaikan Masalah Radikalisme

Sekian lama Munarman masih lepas bebas dan menebarkan narasi yang tidak karu-karuan. Video sdang mengadakan baiat kepada DAESH seolh angin lalu. Warganet sangat geram betapa susahnya menangkap salah satu elit FPI ini.

Padahal Rizieq Shihab sebagai pentolannya dengan "relatif" mudah masuk kandang dengan kelu. Memang salah sendiri karena begitu arogannya Rizieq ketika tiba dari Arab. Ini masalah besar yang membuatnya terpojok. Apalagi enam anak buah, pengawalnya kalah duel dengan polisi.

Eh Munarman masih bisa berteriak menarasikan polisi melanggar HAM dan banyak pihak yang sontak mendukung. Dua kali  pihak lain sampai mendatangi istana. Lagi-lagi narasi agamis, neraka jahanam dan Musa-Firaun dibawa-bawa.

Berbeda dengan Rizieq yang hanya mengandalkan  agitasi dan kata-kata sumpah serapah, sangat mudah mendapatkan jerat pasal yang membawanya ke bui. Sampai tiga kali. Nah Munarman ini pun sama juga, sudah banyak kasus yang dilaporkan, namun karena ia adalah memang berdasar ilmu hukum, bisa berkelit terus, dan baru sekian bulan bisa diselesaikan.

Densus 88 yang menangkap, ini berarti dugaan terorisme. Susah berkelit jika bicara terorisme dan Densus yang melakukan penangkapan.  Pelik karena berkelindan dengan politik, agama, dan juga bagaimana pada paham, bahwa FPI-Munarman itu alat pakai para elit politik.

Pemisahan Rizieq-Munarman memang sangat penting. Munarman tidak bisa berorasi sekaliber Rizieq, lihat saja kala Rizieq ada di Arab, aksi mereka tidak cukup memberikan dampak. Maka dipakai video, pun tidak sebesar ketika ada Rizieq.

Munarman tidak bisa menjaring massa untuk bisa dibakar  tanpa kehadiran Rizieg. Pun Rizieq kesulitan tanpa Munarman. Kini, keduanya sudah bisa ditangani kepolisian.

Akan ada pro dan kontra, hal yang biasa. Gaduh ala Indonesia. Oposan, tentu bukan bicara partai politik, namun paham yang pokok pemerintah salah, tentu akan menggoreng ini. kriminalisasi pemuka agama, kriminalisasi penegak hukum dan sebagainya.

Dengan dua kekuatan terbesar dari FPI, organisasi ini lumpuh. Paling-paling hanya kroco-kroco, model Novel yang sama sekali tidak ada gaungnya.

Ditingkahi barisan sakit hati yang akan mendengungkan hal-hal yang itu-itu juga. Kriminalisasi, padahal asli kriminal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun