PKS: Ketidakadilan Penyebab Teror
Lucu dan naif, sejatinya, ketika PKS mengatakan teror karena ketidakadilan. Apa indikasinya? Jelas, sederhana, jika keadilan yang diperjuangkan, sasarannya adalah kaum kaya, perusahaan gede, atau pemerintah sebagai pengambil kebijakan yang keliru sehinga timbul ketidakadilan.
Pernahkan teror di Indonesia menyasar kedua sisi itu? Tidak pernah. Yang ada, sasaran adalah rumah ibadah, dan polisi. Mengapa? Ini murni ideologi.
Fakta lain, ketidakadilan macam apa lagi, jika pelaku dengan identitasnya tersebut coba? Malah yang diserang adalah kelompok yang mendirikan tempat ibadah saja susahnya minta ampun. Ini bukan bicara soal agama, namun soal hidup beragama.
Ketidakadilan macam apalagi, jika kini harga BBM saja sudah relatif sama untuk hampir seluruh Indonesia. Ke mana saja sih orang-orang PKS ini selama ini? Mungkin era Orba itu sangat relevan. Kini, semua itu jauh dari dalih itu semua.
Surga dan Obsesifnya
Ini soal pengajaran agama. Semua agama, mengajarkan surga dengan berbagai namanya sebagai tujuan akhir atas hidup manusia. Menuju surga tentu sudah seharusnya dengan jalan kelemahlembutan, damai sejahtera, dan kebersamaan.
Jangan berfikir sempit, jika surga itu akan sesak, egois dengan klaim sepihak. Ini cara dagang Allah, bukan cara dagang manusia. Siapa cepat ia dapat. Allah itu Mahakasih, Mahadil, itu semua ditunjukkan dalam perilaku dan pilihan-pilihan Allah atas hidup manusia.
Jika surga itu hanya untuk sekelumit orang, sekelompok elitis, lha di mana keadilan Allah. Menciptakan manusia bermilar-milyar hanya untuk menderita? Kan mengingkari jati diri Allah sendiri jika demikian.
Suatu hari, seorng pastor duduk-duduk ngopi di warung tenda depan gereja. ada seorang guru TK sedang mengawal murid-muridnya, "awas jangan tengok kanan, ada setan!" itu merujuk gereja. namanya anak TK malah melongok, bukan sekadar menengok.
Ini soal pengajaran. Sama juga dengan surga. Surga itu konsekuensi, bukan sebuah tujuan semata. Hadiah, reward, dan pemberian Allah kepada Ia berkenan. Manusia hanya perlu melakukan tanggung jawabnya dengan sepenuh hati. Soal hadiah, reward, atau mendapatkan surga itu sepenuhnya hak Allah. Hanya berharap dan menginginkan sih boleh-boleh saja.