Aku memanggilnya dengan Gadis Kecilku sebagai sapaan kesayangan. Ia bukan kecil secara fisik atapun yang lainnya. Namun karena ia jaauh usianya di bawah umurku. Ia awalnya minta dipanggil nama panggilan di  keluarganya.
Tak berapa lama, penggemar beratnya ternyata menggunakan nama panggilan itu kepadanya. Ia sewot, lha apa salahku kog marah kepadaku. Katanya aku yang membocorkannya. Padahal sama sekali tidak.
Namanya penggemar tahu sendirilah usahanya untuk bisa menarik perhatian. Pun ketika ia memberikan photonya dari masa ke masa. Ikutan juga si penggemar itu dengan  aksi pemberian photo.
Ketika ketemu, cubitannya yang membuat lengan menghitam. Tiga hari belum hilang bekasnya. Padahal pasti akan ada lagi lebam baru, karena ia jengkel pada penggemarnya yang lain.
Aku memanggilnya dengan panggilan Gadis Kecil karena sikapnya di depanku memang sangat kekanak-kanakan, padahal kalau dengan rekan lain, akan tampil sangat dewasa. Tempat temannya curhat, bahkan juga kakak tingkat.
Awalnya ia sewot aku panggil dengan Gadis Kecil. Â Lama-lama malah nyaman dan seneng. Selalu memberikan label Gadis Kecil pada chat, atau hadiah yang ia berikan.
Ia juga yang menjadikanku penyuka mawar. Bedanya, ia fokus pada duri dengan aneka pernik tafsirannya, aku menyukai keindahan kelopak dan warnanya. Â Ini yang bisa membuat debat berkepanjangan.
Kedekatan kami, awalnya karena sering bincang-bincang mengenai tugas. Keterusan pada hal yang menyangkut kepribadian. Apalagi ketika sering ia ketebak apa yang sedang ia rasakan dan pikirkan.
Curhat mengenai fans, keluarga, dan kesulitan-kesulitannya. Pribadi tangguh yang menggapai masa depan dengan keberanian. Menjadi musuh bersama karena menjadi pusat perhatian para lawan jenis.
Kesepiannya karena pemikirannya yang lain dengan teman seangkatan. Apa yang dialami selama ini menjadikannya pribadi yang melampaui umurnya. Â Merasa nyaman jadi diri sendiri ketika bersamaku. Itulah mengapa muncul Si Gadis Kecil.
Kolokannya menjadi-jadi ketika dekat denganku. Ia pula yang membuatku suka boneka dan jadi memiliki beberapa boneka sebagai  koleksi. Tentu bukan menjadi mainan. Aneh? Ah enggak juga. Toh ada juga koleksiku lainnya.