Laporan Kehilangan, Hilang Kambing, Jadi Sapi Ikut Melayang
Dulu, ada pameo kalau laporan kehilangan itu malah lebih parah. Kambing yang digondol maling, sapi ikut hilang. Pungli yang merajalela.
Konteks yang sedikit sama, kini atas nama aturan, begitu banyak syarat. Kemarin ada sahabat yang mengeluh. Laporan kehilangan BPKB namun syarat yang harus dipenuhi sangat banyak. Mirisnya, itu semua banyak yang perlu mengelaurkan uang.
Benar, aturan ya aturan. Namun ketika membuat aturan, apakah tidak mempertimbangkan, bagaimana dampak bagi si korban. Sudah khilangan, eh masih juga harus banyak lagi keluar uang, padahal nantinya juga bayar lagi untuk surat pengganti.
Uang mungkin bagi pihak tertentu akan dianggap kecil, Padahal belum tentu bagi pihak lain. Hal yang mungkin hanya sedikit, tetapi kalau banyak ya jadinya kan besar juga nilai uangnya.
Belum lagi waktu dan tenaga untuk memenuhi persyaratannya. Kelihatannya tidak cukup sehari jika itu diurus sendiri. Lagi-lagi beaya, kalau motor sendiri, parkir dan bensin. Lha kalau angkutan umum?
Hal yang akhirnya membuat banyak warga negara tidak tertib hukum. Implikasinya banyak dan besar. Kehilangan ya sudah tidak ambil peduli. Karena memikirkan dampak kerugian yang lebih besar.
Cara lain, menggunakan jasa calo. Kadang aneh, ikuti prosedur tidak bisa mendapatkan hasil. Begitu menggunakan jasa calo, selesai dengan baik. Mirisnya, jauh lebih murah dan tentu tidak capek pula.
Birokrasi berbelit. Pameo bisa dipersulit mengapa dipermudah, masih cukup lekat. Memilukan sebenarnya ketika begitu banyak korban kembali menjadi korban. Sama juga dengan sudah jatuh tertimpa tangga.
Entah sampai kapan perubahan, perbaikan, dan mudahnya birokrasi negara ini benar-benar terjadi. ngakunya semua elektronik. Segala sesuatu terkoneksi, tetapi faktanya semua masih manual. Lha petugasnya mencari huruf A dan S saja masih mikir.
Perubahan memang sudah ada. Tetapi belum sebagaimana idealnya. Masih terlalu jauh untuk mengejar ketertinggalan dari dunia. Negara lain sudah membuat matahari buatan. Di sini masih berkutat mendapatkan ceperan dari siapa saja.