Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik

AHY Makin Lihai bak ABG

9 Oktober 2020   19:35 Diperbarui: 9 Oktober 2020   19:59 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kebetulan, kemudian ada rekan lain yang menayangkan potret kader Demokrat menjadi orator di Yogjakarta. Klop, Demokrat bunuh diri bukan sedang diteror lawan politik.

AHY ini anak bau kencur yang dipaksakan gede oleh orang tuanya. Ambisi yang tidak cukup berhitung. Di tengah eforia lahirnya pemimpin berprestasi, seperti Jokowi, Ahok, Ganjar, Ridwan, Risma, dan banyak lagi. Malah mengajukan anak kemarin sore yang benar-enar hijau.

Militer belum tuntas. Sama sekali masih sangat yunior, hijau, dan sama sekali tidak bisa membuktikan kapasitasnya jauh lebih dari kata orang. Kecenderungan yang ada mempertontonkan ia mengafirmasi dan mengiyakan penilaian publik itu.

Demokrat banyak benalu dan kader yang mode bapak senang. Memuja dan memuji SBY dan AHY sebagai yang terbaik tanpa mau tahu kondisi nyata yang ada. Ini bumerang yang cenderung dinikmati dengan suka cita.

Bayang-bayang SBY yang ditakutkan dan menjadi bahan pembicaraan makin ke sini makin terbukti. Tidak berani keluar dari sana, namun gamang juga di bawah bayang-bayang SBY. Susah ketika pemimpin kog tidak orisinil. Bagaimana ketika harus mengambil keputusan spontan. Penasihat penting, namun bukan dalam arti harus semuanya dari penasihat tentunya.

SBY juga seolah sangat menikmati peran itu. Orang tua, bapak, dan juga mentor sekaligus seharusnya malah melepaskan AHY sebagai dirinya sendiri, dan ketika ada yang  tidak pas meluruskan dan memberikan arahan, bukan mengekang dan mengendalikan.

Sosok yang mampu memberikan masukan kepada mereka tidak ada. Di atas sudah dikatakan, kader Demokrat cenderung ABS mana berani memberikan masukan apalagi kritikan.  Mereka berdua saling menelikung tanpa sadar sebenarnya.

Kasus demi kasus korupsi sama sekali tidak mampu mereka bersihkan. Hambalang, Century, dan kini malah juga Jiwa Sraya ikut didengung-dengungkan ada keterlibatan cukup kuat dengan mereka. Masalah sangat besar yang menodai Demokrat, malah mereka tidak mampu mengurangi malah menambah dengan masalah baru.

Menyerang bak babi buta pada Jokowi yang dianggap sebagai rival. Sering saya katakan, ini percuma. Memukuli tiang pancang sambil nangis itu tidak ada gunanya. Kritiklah pada porsinya, bukan malah ngaco. Lock down terbukti salah cara, eh kini dengan UU yang belum juga kelar secara purna.

Melepaskan dari bayang-bayang SBY  dengan segala kelucuannya sama sekali tidak mampu. Eh malah makin mengidentikan diri. SBY dengan tantrumannya, AHY dengan kelabilan ABGnya.

Terima Kasih dan Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun