Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Prabowo, Lumbung Pangan, dan Sinergi-Kolaborasi Kabinet

4 Juli 2020   21:26 Diperbarui: 4 Juli 2020   21:47 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menteri BUMN jelas permodalan dan tenaga teknis mereka miliki. Mereka mampu bersaing dengan tenaga dari manapun untuk mengelola dari mulai sampai akhirnya nanti. Kapasitas mereka tidak perlu diragukan. Kinerja apik mereka sudah terbukti di tangan yang tepat periode ini.

Tanah dan lahan, jelas menggunakan jasa Kementrian Desa Tertinggal dan Transmigrasi. Nah kolabrasi yang bisa memberikan harapan kebaikan bagi siapa saja. Negara menjadi pokok perhatian dan kepentingan.

Kementan jauh lebih penting, mendesak, dan memberikan porsi pada tataran ini. Apa pentingnya mengurus kalung antivirus. Lha memangnya ada trojan di sawah??? Entah sedang galau apa Pak Menteri ini.

Kerja keroyokan seperti ini, belum pernah tampil sepanjang ingatan saya paham melihat perpolitikan. Lha malah lebih banyak ribut dan ribet demi mendapatkan panggung masing-masing. Hal yang sangat menyenangkan mendengar berita seperti ini.

Cukup memberikan harapan, di tengah pembicaraan bahwa Prabowo masih berkolaborasi dengan 212 dan PA 212 untuk mengambil alih kekuasaan. Toh spekulasi di alam demokrasi adalah hal yang lumrah. Sepanjang bukan tindakan nyata perebutan kekuasaan ya silakan saja. Berbeda ketika itu sudah aksi.

Penting dipegang adalah militer dan polisi masih solid di belakang pemerintah tidak akan ada yang mampu mengambil kursi kepresidenan. Main-main dan masih sedikit-dikit mainkan narasi lain, toh masih cukup dimaklumi.

Kerusakan 32 tahun era Orde Baru dan 10 tahun masa lalu dalam pembiaran itu bukan barang mudah menjadikan negara maju dengan pesat. Ditingkahi demokrasi di tengah alam berbangsa yang masih latihan, yang ada adalah benalu dan ribut melulu.

Coba banyak gagasan dan ide dilakukan dengan keroyokan, gotong royong, dan kebersamaan. Woooh maju nian bangsa ini. Yang terjadi selama ini adalah aku-partai-golonganku dapat apa. masalah masyarakat dan negara dinyatakan menjelang pemilu, bukan dipikirkan, hanya dinyatakan. Semata pernyataan.

Bendungan sampai puluhan tahun, sumur minyak bertahun-tahun tidak ada. Mengapa? Dihambat justru oleh orang-orang yang ada pada tataran elit. Ditakut-takuti karena mental calo yang berbicara. Mendominasi elit kita adalah para calo yang hanya mencari receh untuk diri dan kelompok. Benalu dan virus bagi negara ini.

Sebelum berita menggembirakan ini, telah didahului ontrak-ontran di lembaga dewan, di mana petinggi BUMN diperlakuan dengan kasar. Ujung-ujungnya mau ikut bagi CSR. Lha kan malak dan urusan bagi-bagi angpao saja. Keroyokan dalam ranah ini sudah terjalin sekian lama.

Gotong royong dalam bagi-bagi proyek dan menyembunyikan kejahatan itu juga sudah berjalan berpuluh tahun. Kini, ada kerja keren di dalam kendali Presiden Jokowi tentu saja. Harapan menjadi besar makin jelas di depan mata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun