Partai politik di belakang Prabowo jika menang, cenderung menerapkan lock down sebagaimana narasi selama ini. PKS, Demokrat, PAN, dan Gerindra seperti apa, kita paham. Ini juga berkaitan dengan tekanan WHO, IMF, dan dunia internasional. Tiba-tiba belum enam bulan memerintah langsung seperti ini, jelas membuat panik, dan ikut saja apa yang negara atau lembaga internasional katakan.
Tentu bukan meremehkan kapasitas Prabowo, namun pengalaman dan memahami peta politik, diplomasi internasional, dan karakter berbangsa belum sefasih Jokowi. Pengalaman dan ketenangan menjadi penting dan berperan besar.
Menhan.
Sosok yang tepat dengan kondisi seperti ini. Coba  jika Gerindra di luar pemerintahan. Tidak bisa membayangkan betapa bisingnya. Kini hanya AHY yang sedang mencari panggung  plus mentornya dan beberapa elit PKS dan PAN yang sedikit riuh, tanpa tabuhan genderang dari Gerindra dan elitnya cukup tidak banyak memberikan dampak riuh rendah.
Hanya segelintir faksi Gerindra yang ada unsur lain yang memainkan isu yang itu lagi-itu lagi. Satu lagi, adanya berkat yang sebenarnya jelas di luar prediski.
Erick Thohir dan Terawan. Dua sosok penting yang ada di dalam kabinet yang tidak disangka-sangka mengalami kondisi luar biasa ini. Ketenangan mereka sangat membantu. Pola kinerja presiden yang mereka pahami itu penting. Jika berbeda, bisa berabe. Kondisi lebih buruk bisa terjadi. Â Lagi-lagi adalah berkat, tidak semata kalkulasi politik yang berperan di sini.
Masuknya Gerindra dan bukan Demokrat di dalam kabinet juga jauh lebih menguntungkan. Demokrat jaga jarak tidak akan sevulgar Gerindra dengan gerakan fundamentalis. Kolaboran mereka mengerikan. Pun dengan PKS, Demokrat sensi, jadi mereka ada kesamaan tujuan, namun saling gengsi untuk bersama-sama dalam agenda.
Cukup membantu kondisi demikian, hingar bingar politik jalanan dan waton sulaya tidak cukup kuat. Dampaknya juga tidak besar, karena tidak sesolid dan sedekat jika Gerindra ikut di luar bersama barisan sakit hati, gerakan ideologi lain, dan masa lalu yang ingin kembali. Pilihan sulit namun pas.
Patut disyukuri bahwa bangsa ini berdasar Pancasila dan religiusnya kuat. Hidup spiritual itu mewarnai hidup berbangsa. Hal-hal yang dinalar tidak bisa terjadi, terbukti. Tentu masih ingat, bagaimana pemilu dan kampanye pilpres seperti itu, toh bisa diredam. Kebersamaan sudah mulai bisa kembali, meskipun masih ada satu dua kelompok yang menyukai pola kemarin.
Peran KHMA tetap baik, kuat, dan penting. Pendoa di dala,m kondisi seperti itu sama pentingnya dengan konpres atau blusukan. Menguak data penerima bansos yang kacau itu juga peran KHMA.