Kemarin riuh rendah dalam lini masa media sosial ada pejabat yang mengadakan konferensi pres sambil menahan tangis. Mengatakan banyak korban yang bulan kemarin masih hidup. Sah-sah saja apa yang ia sampaikan. Pun apa yang ia pilih sebagai sebuah upaya. Mau pro dan kontra ya wajar namanya demokrasi.
Motivasi mau benar atau salah toh lagi-lagi ada pertentangan. Ya itu konsekuensi ketika mengatakan demokrasi namun abai soal etika. Mau benar atau salah, kalau memiliki jaringan bisa seperti apa yang dimaui. Lagi-lagi memang masa yang harus dilalui.
Nada Positif dan Membangun Semangat.
Laporan dari daerah-daerah, Malang, Solo, dan sejatinya Jakarta juga banyak yang baik. Berita positif, kesembuhan. Harapan hidup. Sayangnya nyaris kalah dengan berita bombastis yang kadang tidak jelas kebenarannya. Padahal kesembuhan itu peran demikian banyak orang, dan jangan lupa ada Tuhan di sana.
Dukungan dan motivasi positif dari kepala daerah waras, ada Ganjar, Kamil, Risma, atau Khofifah, jelas Jokowi dengan segenap daya upaya mengajak tenang. Kalah garang dengan narasi yang demikian asif tercipta untuk tetap takut, cemas, dan pilihan-pilihan negatif lainnya.
Angka kematian yang jauh lebih kecil dari angka kematian tingkat dunia. kematian dan kesembuhan juga lumayan tinggi. Jumlah yang sembuh dan meninggal lebih dari separo itu adalah harapan. Kemungkinan baik yang selalu saja kalah dengan kesukaan orang menyenangi keadaan buruk bagi yang lain.
Inisiatif baik dari mana-mana, akar rumput bergerak, elitpun tidak kalah sigap. Bersama-sama memberikan sumbangsih dengan kemampuannya masing-masing. Ada penyemprotan di wilayahnya, ada yang dengan kekayaannya menyumbang ber-M M, ada Anne Avantie yang menghentikan produksinya untuk membuatkan APK.
Hal-hal baik itu tidak akan ditemukan serempak dalam media-media. Satu satu dan kecil lagi, bukan sebuah berita utama. Berbeda jika sebaliknya. Media baik arus utama, atau media sosial dan tayangan para artis medsos akan serempak membombardir dengan nada seragam dan  mirisnya serempak.
Jepang tidak ada laporan mengapa mereka senyap dari laporan dunia kesuksesan mereka. Apakah memang tidak ada? Ada lah mereka termasuk awal. Mengapa tidak memahas cara hidup sehat mereka? Susah. Mengapa harus susah-susah, ketika ada yang mudah dan praktis.
Wuhan sukses. Toh yang lebih dikedepankan sikap curiga. Pemikiran konspirasi, tidak percaya dulu, mengulik hal-hal yang sebaliknya sebagaimana mereka yakini, bukan yang sebenarnya terjadi. mulai dari politik, ekonomi, dan ideologi sekaligus. Miris.
Negatif dan Gaungannya