Artikel Pilihan 1500
Sama sekali tidak menyangka, apalagi pernah berpikir akan sampai angka segitu. Memang ini bukan apa-apa jika berkaca pada statistik Kners lain. Apalagi jika berbicara mengenai prosentasi, bukan apa-apa lagi. Hampir tahun ke enam, tepatnya tahun kelima dan bulan ke tujuh. Jumlah artikel mendekati 2500, lagi-lagi bukan angka yang sangat baik. Sebagai capaian pribadi bagi saya sih luar biasa.
Lah nulis saja banyak ngasal, tidak kaget sering mendapatkan SP baik pemancungan artikel ataupun pemancungan kalimat dan alinea. Hal yang lumrah ketika bermain pada ranah opini, beda dengan kanal lain yang memang cenderung aman. Toh itu pilihan dan memang lebih asyik bermain opini. Toh logis, sudah ada dalam pemberitaan media arus utama, dan juga tidak fitnah, dan sebisa mungkin tidak karena kebencian. Ada obyektivitas yang tetap berlaku.
Beberapa hal yang bisa dipetik selama menggapai 1500 artikel pilihan.
Labeling baik pilihan apalagi Artikel Utama itu hak sepenuhnya Pengelola. Apapun tidak akan pernah bisa memaksakan untuk dapat label. Label bukan yang utama, bahwa itu adalah bonus, tambahan, dan jelas kemungkinan keterbacaan meningkat. Lagi-lagi, belum tentunya juga kog.
Latihan sabar dan tahu diri. Kadang, terbersit, pas label hilang itu berpikir wah bukan bidang  saya untuk menulis ini, toh label yang sudah tersemat pun hilang. Maka cukup heran ketika ada kebijakan label biru otomatis label pilihan, toh sama saja bagi akun saya. Hilang label juga lebih sering, dari pada yang dulu. Tahu diri dan tidak banyak ngarep.
Sabar konteks ketika dulu dalam menghadapi para pelaku media sosial sebagai sarana menebar permusuhan dan akun-akun waton sulaya. Sebenarnya orangnya ya itu-itu saja, tidak banyak, tetapi mmebuat ribut, bisa ditengarai orang yang sama karena perangainya identik, tidak akan membaca isi, wong judul dan kanal beda saja selalu mengaitkan dengan tema tertentu.
Coba kalau tidak sabar akan  enggan lagi menulis. Menghabiskan energi menghadapi orang demikian. Toh, akhirnya merekalah yang malah menghilang, dugaan akun dan orang bayaran memang sangat mungkin ada benarnya.
Berbeda itu bukan musuh, mencoba perbedaan afiliasi politik itu bukan bermusuhan, namun  memang tidak mudah. Ya sudah memilih ikut alur pikirnya untuk tidak saling kunjung, padahal awalnya saling kunjung dan berbalas komen. Dan itu pilihan yang harus dihargai, pilihan bebas. Meskipun dari pihak saya tidak ada yang berubah dan tidak ada permusuhan yang saya ciptakan.
Belajar bijak dalam memilih kata dan kalimat. Memang hanya satu dua kali yang saya edit sebelum menayangkan tulisan, semua artikel tidak ada yang menggunakan konsep dan ketik langsung tayang, ada beberapa memang penjadwalan. Kesemuaanya tidak ada yang menggunakan konsep dan kemudian edit sana sini tidak. Toh kebawa juga memilah dan memilih kata itu. berjalan begitu saja. Ini pelajaran yang paling berharga.
Pertemanan dalam dunia K silih berganti, datang dan pergi, keadaan K juga demikian, toh semua menjadi guru yang membawa kepada kemajuan. Satu pergi dan berganti, ada lagi guru menulis dan menuangkan gagasan untuk menjadi lebih baik lagi. Ketika susah untuk berinteraksi, ya sudah sebisa mungkin, tidak lagi memaksakan untuk dapat lebih baik dari yang sudah-sudah.