Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Rio Capella, "Tumbal" Menuntut Balas dari Restorasi Menjadi Restoran

11 November 2019   08:56 Diperbarui: 11 November 2019   09:06 1054
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jauh akan lebih berdampak, jika Rio tidak pergi. Aksi lanjutan jelas lebih dasyat dampaknya. Namun ingat Rio tentu paham dan tahu tabiat rekan-rekannya di Nasdem. Dan dia cukup dengan itu saja sudah membuat Nasdem terlihat apa adanya, tidak jauh dengan garangnya pidato Paloh dan tidak pula sebersih lagu Mars Nasdem.

Mengapa jika biasa-biasa saja harus mendatangi konpress dan itu justru menguntungkan Rio Capella. Jangan-jangan unsur premanisme mulai  tampil dan dominan di partai Nasdem yang selama ini terkenal dengan aksi simpatiknya. Menguak jati diri yang baru saja mulai mendapatkan simpati.

Reaksi yang tidak tepat dan tidak bagus sebenarnya. Jika mereka tidak ada apa-apa, mengapa harus mengintervensi konpres, jelas kini publik malah menilai secara liar, ke mana-mana, dan itu sangat bisa terjadi di era keterbukaan seperti ini. Posisi Surya paloh dan Nasdem dalam kondisi tidak stabil berkaitan dengan perpolitikan nasional.

Rio cerdik memainkan bidaknya dan muncullah pembelaan berlebihan yang jelas ia pahami akan terjadi. Yang sudah diperhitungkan dengan masak mana mantan rekannya yang akan membela bak babi buta, dan itu sudah terjadi.

Apa yang terjadi dalam kendali Rio Capella, hanya membuka sedikit celah dan kemudian ada tanggapan yang berlebihan. Sesederhana itu, maka tidak menggunakan media sosial. Dampaknya sangat berbeda.

"Tumbal" itu telah kembali dan menuntut balas. Sangat logis, dalam permainan politik itu bisa ke mana-mana, prediksi iu hanya membantu, namun tidak bisa sepenuhnya bisa terjadi. Yang bermain itu manusia yang sangat dalam hatinya, siapa mampu mengukurnya?

Moment yang sangat mungkin ganti digoreng oleh Rio Capella untuk menggembosi Nasdem. Pembalasan sangat mungkin lebih kejam. Hutang diminta balas dengan bunganya. Dan ini jika tidak disikapi dengan bijak bisa menghancurleburkan Nasdem.

Pemilihan restorasi menjadi restoran juga sangat krusial dan mendasar. Bagaimana itu adalah inti gerakan Nasdem dan direndahkan sedemikian rupa. Itu fakta yang terjadi, dan reaksinya ternyata menegaskan apa yang Rio nyatakan.

Layak ditunggu  permainan dari seorang mantan ketua umum pada buah politiknya sendiri ini. Bui bisa menyakitkan dan bisa pula menjadikannya sakti. Siapa-siapa yang akan tersakiti dan ikut ke bui, sangat mungkin terjadi.

Terima kasih dan salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun