Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Belajar dari Kenaikan Suara PKS

14 Mei 2019   08:55 Diperbarui: 14 Mei 2019   08:55 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Permainan politik identitas. Tidak bisa disangkal salah satu yang paling masif ya PKS. Dan itu memang juga masih cukup menjual. Bagaimana komponen anak negeri ini masih suka primordialisme, kesamaan dalam banyak hal, belum lagi ketika atribut surga dan neraka pun dibawa dalam pemilu.

Polemik DKI-02 yang selalu saja diangkat selama masa kampanye, sedikit banyak membuat pemilih terkesan dan memberikan dampak psikologis. Lagi-lagi drama politik korban dipertontonkan. Jual derita sebagai partai yang dijadikan korban, perilaku tidak adil menjadi andalan. Toh bisa juga dan mendapatkan hasil.

Dalam banyak kasus polemik, PKS aman, cenderung tidak menjadi sasaran yang telak, sebagaimana pada Demokrat dan Gerindra. Main aman dan nyaman, di tengah badai polemik koalisi. Tidak demikian kuat dampak menerpa mereka. Presiden PKS mengatakan kampanye negatif bolehlah ternyata dilakukan dengan cukup sukses. Mereka malah tidak jatuh dalam cara berkampanye yang sangat buruk. Memang beberapa melakukan itu, namun sering balasan lepas dari PKS, contoh dalam diri Fahri atau HNW.

Perolehan PKS yang naik ini, di tengah catatan lain, patut menjadi cerminan bagi partai lain di dalam membangun partai ke depan. Cara-cara yang ditempuh dan pola kaderisasi sukses mempertahankan, bahkan naik.  Model awal plus beberapa point menjadi penting.

Di balik kontroversinya, toh masih ada sisi lain yang bisa menjadi pembelajaran bersama terutama partai-partai kalau mau eksis, ada yang diperbaiki, ada pula yang memang secara obyketif baik. Dan itu bisa menjadi pedoman di dalam membangun dan membesarkan partai tentunya.

Terima kasih dan salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun