Membuat ulah pada kelompok yang memiliki basis massa kuat di sana. Ia berseteru dengan NU dan Ansor yang sangat kuat di dapilnya. Ia marah itu dalam konteks membela bukan agenda partainya, apalagi pencalegannya, ini kan mati konyol sebenarnya.
Memang jika ia melaju ke Senayan, sudah banyak orang yang memprediksi bahwa ia hanya akan menjadi badut Senayan menggantikan salah satu badut yang tidak lagi maju. Duet bersama pimpinan yang susah untuk lagi menjabat itu sangat klop. Nah itu juga yang membuat orang enggan memilihnya.
Dapil di mana Dhani maju ternyata cukup cerdas, sehingga tidak memilih orang yang banyak kontroversinya. Ketenaran di sana tetaplah ia nomor satu, namun toh tidak menjamin dan membawanya ke panggung parlemen bukan? Catatan dalam keluarga dan politik yang sedang digeluti merusak reputasi dan ketenarannya.
Pilihan yang normal masih banyak, jadi ya memilih yang lain. Pemilih makin cerdas, angka golput pun turun karena menghindari politikus setan gundul demikian tidak merajalela dan menguasai parlemen lagi. Pilihan banyak kog, dan ternyata makin cerdas, dan itu yang dilupakan Dhani.
Terima kasih dan salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H