Apa yang disampaikan mau membesarkan nama Rizieq yang sudah tenggelam dan merendahkan Jokowi, jelas tidak mempan. Ini beda level, beda kelas, dan beda kebiasaan. Â Benar politik itu cair, tidak ada musuh yang abadi, namun seorang presiden tidak akan mengorbankan harkat dan martabat bangsa di hadapan pelarian yang abai nasionalisme seperti itu.
Pernyataan jika Rizieq menolak hanya sebuah gaungan kecil yang tidak banyak berdampak. Sebuah klaim kanak-kanak untuk membesarkan diri di mana jauh dari faktanya. Usai tidak mendapatkan respon usai menuding Kementrian Luar Negeri dan Menteri Luar Negeri kampanye di Arab Saudi. Segala upaya dilakukan, dan lagi-lagi gagal, karena hanya kebencian yang menjadi landasan berpikirnya.
Sangat mudah dipatahkan argumennya karena pola pikir ceteknya diterapkan bagi semua orang. Padahal yang lain makin cerdas, mereka yang masih berkutat pada maaf kebodohan yang itu-itu saja.
Terima kasih dan salam
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H