Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Dukungan Komunitas LGBT, Jawaban Kampanye Hitam untuk Jokowi

12 April 2019   07:10 Diperbarui: 12 April 2019   07:44 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Ada dua penolakan perintah agama dalam hal ini, yaitu memfitnah dan menggunakan cara-cara kotor  di dalam mencapai kemenangan. Menang itu baik-baik saja, tidak ada yang salah, namun bagaimana mendapatkannya  itu kualitas.

Mengelabuhi orang demi keuntungan sendiri dan kelompok. Hal yang seolah-olah biasa saja. Lihat para koruptor juga melakukan hal yang sama bukan? Ini  mengerikan. Korupsi masih merajalela, kini hoax dan fitnah pun seolah mau jadi tabiat baru bangsa.

Pendidikan, termasuk pendidikan politik menjadi penting, sehingga orang akan kritis di dalam menilai sebuah informasi. Apa yang tersaji dalam media itu demikian beragam. Ada separo data, seperempat data, ada juga sama sekali tanpa data, hanya sebuah fiksi dan halusinasi yang dibangun seolah-olah itu adalah nyata.

Pendidikan agama jauh lebih mendesak dan penting, sehingga orang melakukan kesalahan apalagi fitnah dan hoax, itu malu dan tidak berani. Agama masih semata ritual, hafalan, dan akhirnya seperti ini. Padahal jauh lebih penting dan bermanfaat ilmu agama itu dijadikan panglima, eh malah selama ini seolah menjadi legitimasi di dalam menebarkan fitnah.

Kemenangan itu penting, namun cara menang itu juga jauh lebih penting. Kekuasaan itu sementara namun kualitas pribadi itu abadi, dan itu jelas jauh lebih berguna. Ingat limitasi lima tahunan jangan malah mengorbankan bangsa dan negara demi  kebanggaan sendiri.

Kesadaran penting ini masih perlu waktu dan banyak energi untuk bangsa ini. Masih pula membutuhkan energi besar untuk menjadikannya demikian.

Terima kasih dan salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun