Mengapa ada anak yang cuek, namun juga ada yang mencak-mencak? Ini berkaitan dengan anak dan orang itu unik. Masing-masing pribadi memiliki cara menghadapi masalah dengan cara mereka. Orang tua yang perlu memahami dan menemukan  titik temu, sehingga cermin yang retak itu tidak berantakan. Susah memang, namun  bukan berarti tidak bisa.
Orang tua bisa menambal lubang atas perpisahan dengan mencari pengganti. Ingat, anak tetap terluka dan bisa lebih parah ketika pasangan baru dari kedua orang tua tersebut ternyata tidak sesuai dengan apa yang mereka bayangkan. Meskipun anak sudah gede dan mengatakan rela, belum tentu sepenuhnya demikian did alam lubuk hatinya yang terdalam.
Sering orang tua hanya mencari dan memenuhi hasratnya sendiri dan melupakan ada anak-anak yang juga ikut menjadi bagian di sana. Berbeda dengan lajang dan pernikahan tanpa adanya anak. Ini lebih ribet lagi ketika keluarga besar juga ikut melibatkan diri.
Pernikahan itu tidak sesederhana melegalkan seksual semata atau menjadi penyembuh atas luka jika dilakukan para pelaku kegagalan sebelumnya. Perlu bijak dan hati-hati, namun jangan pula paranoid sehingga tidak melanggakah. Bijak itu penting.
Terima kasih dan salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H