Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Orangtua Pisah Ingat pada Anak, Belajar dari Anak Ahok dan Maia

16 Februari 2019   07:49 Diperbarui: 16 Februari 2019   08:54 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mengapa ada anak yang cuek, namun juga ada yang mencak-mencak? Ini berkaitan dengan anak dan orang itu unik. Masing-masing pribadi memiliki cara menghadapi masalah dengan cara mereka. Orang tua yang perlu memahami dan menemukan  titik temu, sehingga cermin yang retak itu tidak berantakan. Susah memang, namun  bukan berarti tidak bisa.

Orang tua bisa menambal lubang atas perpisahan dengan mencari pengganti. Ingat, anak tetap terluka dan bisa lebih parah ketika pasangan baru dari kedua orang tua tersebut ternyata tidak sesuai dengan apa yang mereka bayangkan. Meskipun anak sudah gede dan mengatakan rela, belum tentu sepenuhnya demikian did alam lubuk hatinya yang terdalam.

Sering orang tua hanya mencari dan memenuhi hasratnya sendiri dan melupakan ada anak-anak yang juga ikut menjadi bagian di sana. Berbeda dengan lajang dan pernikahan tanpa adanya anak. Ini lebih ribet lagi ketika keluarga besar juga ikut melibatkan diri.

Pernikahan itu tidak sesederhana melegalkan seksual semata atau menjadi penyembuh atas luka jika dilakukan para pelaku kegagalan sebelumnya. Perlu bijak dan hati-hati, namun jangan pula paranoid sehingga tidak melanggakah. Bijak itu penting.

Terima kasih dan salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun