Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Trik dan Tips Menarik Pembaca di Kompasiana

14 Februari 2019   16:00 Diperbarui: 14 Februari 2019   16:09 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terus dalam benak ketika membaca artikel Kompasianer Johanes Krisnomo, Tetap Optimis Bila Langka Pembaca, sekitar itulah sependek yang saya ingat. Kemudian ada jawaban dari Kompasianer Leya soal komentar saya di artikel tersebut, yang dijawab, mau omong apa kalau Mas Susi yang selalu NT, terpopuler, kisaran itulah.

Saya juga ikut menjawab dalam salah satu komentar, kalau tidak salah Kompasianer Hans Panjaitan, yang mengatakan sudah pilihan pun masih sepi, di sana saya ikut nimbrung dengan menjawab, trik paling ampuh coba titipkan link di artikel yang kira-kira ramai dan potensi menjadi terpopuler. Bobby MSF, imam yang sedang studi di Roma juga mengatakan Artikel Utama, pun kadang jarang yang melongok.

Wajar semua penulis mau memiliki pembaca yang banyak dan ramai, apalagi jika berkaitan dengan K-reward. Saya yakin ini bukan yang utama, di Kompasiana ini.  Berangkat dari  pengalaman, juga amatan mengapa Kompasianer tertentu itu selalu ramai dengan pembaca dan juga vote, namun ada juga yang ramai pembaca namun sepi vote, ada pula yang ramai pembaca, ramai vote, dan ramai komentar. Ini juga berkaitan dengan masa lalu di mana K adalah sharing and connecting. 

Pengalaman sepanjang hampir lima tahun ini, memang pembaca bisa sangat dinamis, naik turun sesuai dengan kondisi dan isu terhangat saat itu. Gelaran pemilu jelas menjadi ajang hits tertinggi, kanal politik menjadi paling laris manis. Namun apakah itu mengharuskan seorang Kompasianer memaksa menulis politik? Bisa dan boleh-boleh saja, sah-sah saja. Toh saya memiliki pembaca tertinggi dalam fiksi, cerpen dengan judul Cinta Terlarang, dengan pembaca 32 ribuan. Politik paling-paling kisaran 12 ribuan saja.

Apa yang bisa dilakukan untuk bisa meraup pembaca?

  • Rajin menulis.

Ini jelas utama. Rajin itu tidak harus satu hari satu atau satu hari dua, itu boleh, namun rajin dalam arti ada artikel yang bisa diingat rekan lain. Ketika  tampil di layar orang tergerak untuk membaca. Ini banyak rekan K-ners lain sepi vote dan komentar, tapi artikelnya selalu  terpopuler, artinya bahwa vote dan komentar ke rekan lain sebagai sebuah keharusan, jika memang tidak ada waktu.

  • Rajin membaca dan meninggalkan jejak di lapak rekan.

Ini penting bagi para pemula agar dikenal, namun jangan kemudian lupa pada rekan lain ketika sudah memiliki "massa". Terutama mau menyapa akun baru, bisa menjadi rekan seperjalanan yang membantu.

  • Tidak perlu malu dan takut menitipkan link pada artikel yang dikunjungi.

Ini menjadikan orang yang membaca akan juga tergerak untuk ikut membaca link yang dititipkan. Titip pada artikel  yang kira-kira akan menjadi artikel NT atau terpopuler sangat membantu. Tidak perlu takut, ada kog Kompasianer mencaci maki tulisan dan penulis saja masih nitipkan linknya.

Ada pula ide cukup gila dan bombastis, pas titip link diberi narasi bombastis, telah dibaca jutaan, atau kalau berani milyar, ini ala Kompasianer Mbak Peank, namanya asli susah nulis. Jelas orang sudah terintimidasi dan akhirnya ikut ngeklik. Ini sih becanda namun memang ada dampaknya.

Dulu, media Detik.com dalam kolom komentar berita masih bisa untuk menitipkan link kita, kini sudah tidak. Masih ada Kompas.com. Ini lumayan lho. Apalagi  kalau masih baru dan ingin berbagi dengan lebih luas.

  • Berbagi link di media sosial.

Memang sekarang tidak kelihatan dalam media sosial di akun K apakah ada yang membagikannya. Di  K lama kelihatan dan bisa makin potensial dibaca dari luar sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun