Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memento Mori, Merenungkan Kecelakaan dan Bencana Alam

31 Oktober 2018   20:27 Diperbarui: 31 Oktober 2018   21:13 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Apa para penuding itu juga  sekarang lebih baik dalam hidupnya? Lebih murah hati, lebih mengasihi minimla keluaranya kah? Atau sebaliknya masih juga menebar fitnah dan kebohongan? Jika demikian, buat apa mengatakan Tuhan memberikan peringatan? Lha menyatakan, yang teriak juga masih tuli hati.

Ketiga, sepakat bahwa bisa saja itu adalah peringatan Tuhan untuk hidup manusia menjadi lebih baik, memberikan teguran, memberikan pelajaran, menasihati, agar kita memperbaiki perilaku masing-masing. Sangat setuju, dan apakah sudah memberikan perubahan yang signifikan dalam hidup kita. Minimal makin mengasihi diri sendiri dulu, sesama yang terdekat, toh palingan hanya ketika kejadian, riuh rendah, esok lupa lagi, dan kembali seperti sedia kala.

Keempat, jika ingat kematian, kini adalah saat terakhir, belum tentu ada nanti apalagi esok, tentu akan berlaku yang terbaik. Tidak akan menyakiti orang lain dengan perkataan dan perbuatan. Perubahan sikap dan cara berlaku pada sesama ikut menentukan kualitas hidup kita. Bagaimana mempersiapkan waktu terakhir.

Kematian itu misteri Ilahi, manusia hanya mampu mempersiapkan hidup yang terbaik, coba buat apa menuding, menunjuk pihak lain, tanpa mempersiapkan diri yang terbaik menyongsong kematian itu. Tidak akan ada yang sanggup menolak atau menunda panggilan-Nya, persiapan yang terbaik jauh lebih bijaksana.

Terima kasih dan salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun