Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jalan Sunyi DKI-1, Tersandera Kepentingan Koalisi

21 Oktober 2018   10:51 Diperbarui: 21 Oktober 2018   11:17 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kembali politik habis manis sepah dibuang menjadi gaya kebersamaan ini. Susah mengatakan kebersamaan yang menjunjung esensi. Lebih cenderung dan menjadi utama adalah kepentingan sesaat dan kursi semata. Benar ini adalah kredo politikus, namun apa iya segitunya dan mengabaikan pembangunan dan pemerintahan.

Nah Jakarta sudah jadi bukti kalau model dan tabiatnya hanya kursi. Ini bukan soal pengisian jabatan, pun kualitas Jakarta dan pembangunan serta pemerintahan jelas seperti apa. Apa iya yang sama akan dijadikan pemimpin nasional?  Mau mengajak mundur Indonesia yang sedang melaju ini?

Sandera menyandera dalam satu kondisi menyebabkan kerugian jauh lebih hebat pada kondisi yang lain. Mengerikan bagaimana negara dan ibukota negara diserahkan pada petualang dan abndit demokrasi macam ini. Mereka sama sekali tidak punya visi jelas, asal berbeda, dan itu adalah kemunduran. Jakarta menjadi cermin mini jika koalisi ini menang.

Mengatasi jabatan wakil gubernur saja tidak  beres, mengurus negara yang akan berkaitan dengan dunia internasional. Ini soal serius bukan hanya soal orasi dan wacana. telah menampakan wajah ketidakmampuan mengelola koalisi.

Visi, program, dan gagasan tidak ada, ketika menang kaget, apa yang diambil adalah menyembunyikan produk lama yang bisa membuat tenggelam pemerintahannya. Ini murah, meriah, dan khas pemerintahan bangsa ini, ketika ada sosok yang berbeda dan mau mengubah itu, eh malah dijadikan sasaran tembak. Saatnya katakan tidak model pemerintahan kuno tersebut.

Jakarta itu sedang beranjak dari tidur panjangnya, bangun dan menggeliat, bahkan mulai berlari. Eh tiba-tiba dijadikan bahan bancaan dan kembali pingsan, tidak heran, ketika penghujan nanti apa yang akan terjadi bisa dirasakan kini. Siap-siap akan ada lagi air tergenang atau istilah lain ala gubernur Anies. Tidak usah repot mengatakan tidak move on atau sejenisnya, jujur saja maju apa mundur, bukan karena dukungan, fakta lapangan.

Koalisi memang dibangun untuk memperoleh kursi, namun apa iya kursi yang digunakan untuk berpesta saja, bukan dong, kursi untuk membangun bangsa dan negara. Apa ini utopis? Jelas tidak, sudah terbukti kog, banyak pejabat yang memberikan dampak positif dengan jelas. Tetapi banyak pula yang hanya pinter dalam ranah wacana dan ide, nol dalam pelaksanaan.

Terima kasih dan salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun