Pengalaman mengerdilkan orang dengan sarkas seharusnya mulai dikurangi, ingat ada pejabat yang mengatakan negara ini hancur di tangan seseorang, eh malah menjadi wakilnya dan bisa senyam-senyum. Rekaman itu kini mudah dibuka. Apalagi ada yang bersumpah untuk jalan-jalan dari sana ke mari pun dengan mudah melupakan. Belum lagi begitu banyak sumpah, janji, nazar, dengan mudah diabaikan. Bagaimana tidak, sumpah atau janji jabatan saja di bawah pemuka agama, dan Kitab Sucinya bisa dengan mudah diabaikan.
Hentikan caci maki dalam berpolitik, besarkan prestasi dan capaian, membesarkan nama diri dan kelompok itu alamiah, namun bukan merendahkan pihak lain tentunya. Kritikan itu baik, namun celaan sangat buruk, dan itu beda tipis. Di sinilah peran rekam jejak dan sikap kritis menjadi penting.
Terima kasih dan salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H