Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Dua Fenomena, Beda Dewi Fortuna pada Piala Dunia 2018

8 Juli 2018   09:10 Diperbarui: 8 Juli 2018   09:14 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dua fenomena dengan dua latar belakang yang cukup berbeda, satu mengantar sampai semifinal dan satunya balik kandang lebih dini. Jika berbicara awalan, banyak pihak lebih memilih Neymar jika dibandingkan dengan Harry Kane. Nama kedua ini masih ada di bawah bayang-bayang nama besar lain seperti Messi, Ronaldo, Neymar, atau Suares misalnya. Neymar bahkan sejak 2014 sudah menjadi harapan banyak pihak, kapten lagi. Sayang bahwa cidera membuatnya menep lebih dini.

Usai piala dunia ini, masa Messi-Ronaldo yang selalu di atas mulai akan beralih. Nama-nama muda akan menggantikan mereka. Neymar yang pernah ada di jajaran yang sama malah sekarang susah ada di sana, kalah dengan nama muda, seperti Mbape, Kane, Ali, dan bintang yang selama ini tertutupi oleh fenomena Messi-CR-7.

Neymar

Beda jauh dengan Harry Kane soal capaian tim, di mana ia hanya bertahan hingga 16 besar dan tersingkir karena kontribusinya yang justru negatif. Prestasi pribadinya dengan gol juga tidak signifikan dengan nama besarnya. Apalagi banyaknya dugaan ia diving, dan drama berlebihan saat ia terkena langgar lawan.

Memang Neymar akan selalu menjadi sasaran baik kasar ataupun wajar sliding ataupun sapuan pemain lawan. Dan pilihan untuk berguling berlebihan malah menjadi bahan olok-olokan, dan sangat merugikan tim sendiri. Coba jika ia jatuh atau tetap berdiri dan meneruskan serangan, hasilnya bisa jauh berbeda. Lawan  jadi tidak akan mengulangi sapuannya karena khawatir lolos. Jika jatuh malah lawan bisa mempersiapkan pertahanan. Apalagi jika dianggap wasit bukan pelanggaran malah sangat rugi. Ada kejadian bersih pelanggaran dinilai sebagai rekayasa malah hilang kesempatan itu.

Pilihan ke liga yang memiliki level kedua, PSG bisa untuk pemain yang mendekati pensiun, atau sudah tidak mengejar capaian pribadi, mencari uang, seperti Cavani, De Maria, sangat cocok, Neymar itu sudah ada di levelnya CR-7-Messi, dengan memilih Perancis, teropong prestasinya buram. Beda jika ia memilih ke MU, Chelsea, atau City. Level pandangan yang sama jelas. Jika mau ke Madrid, pun pilihan PSG dan liga Perancis bukan pilihan bijak.

Apakah Madrid masih juga mau sebagai pengganti CR7 yang kemungkinan besar ke Juventus? Dengan kualitas di piala dunia, mantan Barca, dan  harga, serta usianya pun apakah Madrid rela mengambilnya? Banyak pemain lebih muda, lebih menjanjikan, dan tentunya lebih murah bisa menjadi pilihan, kecuali hanya persoalan rivalitas pribadi dengan Barca saja. Soal nama besar sudah lewat.

Harry Kane

Liga Inggris memang gemerlap, Kane memang menjadi pembicaraan, namun dengan klub kelas kedua, namanya tidak setenar Neymar. Pembicaraan dengan klub level pertama dengan kontrak gila-gilaan juga tidak nyaring terdengar. Pilihannya ternyata cukup jitu. Beban di piala dunia tidak lebih besar. Beda jika ia itu pemain bintang MU, atau Mancit, atau Chelsea, membuatnya main lepas dan bisa menjadi pimpinan pencetak gol terbanyak.

Posisi penyerang di Hotspur cukup membantunya untuk tidak menjadi beban bagi pemain nomor sepuluh ini. Sorotan pada klub dan capaian pribadinya tidak menjadi kupasan media dan jelas orang yang bisa menjadi beban pada pundaknya. Main lepas dan bebas. Memang, bahwa timnya mendapatkan jalan lebih mudah dan ringan daripada Neymar, namun toh tetap sampai semifinal.

Jika Neymar orang bisa menjadi pesimis, klub juga enggan membayar dengan begitu tinggi, akan beda dengan H. Kane yang malah berpotensi makin mahal dan klub besar bisa berlomba-lomba untuk meminang dengan bayaran berlipat kali dari yang diterima selama ini. Apalagi jika sampai final dan juara piala dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun