Lingkaran setan kejahatan dunia pendidikan. Bagaimana sekolah yang menerima siswa-siswi "titipan" ini bisa mengajarkan kebenaran dan nilai pendidikan yang semestinya? Uang telah membeli idealisme pendidikan.
Sekolah dan guru yang biasa jual beli bangku begini, bisa juga akan dinilai bahwa mereka biasa juga merekayasa jabatan mereka. Kursi guru, kepala sekolah, atau apapun yang berkaitan bisa saja dengan membeli. Ketika "jual-beli" terjadi, yang menjadi panglima adalah uang, bukan pendidikan dengan segala nilai luhurnya.
Pendidikan dan elitisme. Seolah dengan seragam yang keren, berjas, mewah dan mahal, seolah memberikan kontribusi baik pada kualitas pendidikan. Sama sekali tidak. Itu hanya asesori, celaka lagi jika itu hanya soal keuntungan ekonomi. Kerja sama dengan konveksi, perusahaan kain, atau sejenisnya. Celaka lagi.
Pendidikan memisahkan prestasi karena pendidikan mahal. Sering terdengar anak orang tidak berpunya namun pintar tersisih. Pendidikan memang mahal, jer basuki mawa bea. Mahal harus ditanggung pemerintah. Aneh dan lucu lagi bimbel mahal pun dibayar, sekolah mahal sedikit demo. Bimbel anak lebih rajin daripada di sekolah, ini kebalik-balik namanya.
Terima kasih dan salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H