Cukup tragis justru Golkar yang tidak memiliki kandidat yang cukup menjual. Partai besar dan berpengalaman ini ternyata mengalami juga krisis kepemimpinan nasional. Tidak ada satupun yang bisa berbicara banyak, cukup pede untuk menyatakan diri. Yang lalu ada Pak Ical yang meskipun gagal total toh masih memiliki tingkat keterpilihan yang bisa dibicarakan.
Pergerakan kandidat dan partai politik baik yang malu-malu ataupun giat masih sangat cair, bisa apa saja di kemudian hari. Ada waktu untuk bergerak dan menawarkan diri lebih lanjut.
Salam
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!