Sebenarnya sering sudah ada signal untuk membuka dan memperbaiki diri, namun selalu saja mentok karena saling sandera. Hal ini kalau tidak dimulai untuk memangkas rantainya, ya akan jadi selalu lingkaran setan tidak berujung.
Penyederhanaan parpol mungkin bisa menjadi alternatif. Parpol banyak, kualitas rendah, ideologi kacau balau, paling mudah saling bajak dan sandera orang potensial. Di sinilah terjadi tawar menawar. Penyederhanaan menjadi tiga partai politik sangat tepat bagi bangsa ini. demokrasi pun ada batasannya, bukan semata banyak parpol juga demokratis. Kalau banyak tidak membuat negara lebih baik untuk apa.
Taat azas dan konsensus yang rendah memberikan kontribusi kekacauan demi kekacauan. Coba jika orang mau jujur dengan diri sendiri, seturut agama dan Pancasila, tentu tidak akan ada kebenaran dan klaim kebenaran. Mengapa bisa ada dua kubu sama kuat? Karena tidak taat azas dan konsensus. Azas dan konsensus hanya menjadi kedok, termasuk agama dan negara.
Apakah bangsa ini akan selalu demikian?
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H