Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Menakar Kekuatan dan Kelemahan Tiap Pasangan di Pilkada Jateng

11 Januari 2018   09:56 Diperbarui: 11 Januari 2018   18:56 3504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada Pilkada Jateng kemungkinan besar hanya akan ada dua pasang saja yang maju, kecuali ada drama yang luar biasa besar. Tapi mengharapkan drama yang luar biasa besar itu terjadi kemungkinan yang amat kecil. Akhirnya ada dua bakal calon yang diusung oleh partai politik yang ada. 

Menarik adalah soal bakal calon gubernur relatif sama. Kontestasi ini jauh lebih mendapat sorotan pada sosok kedua wakil di mana Pak Yasin dan  Bu Ida yang memiliki catatan masing-masing.

Tentu banyak yang paham siapa Pak Ganjar dan siapa Pak Sudirman. Relatif sama bagi keduanya. Prediksi yang akan dikembangkan adalah kampanye soal KTP-el, dan semua masih dalam batas abu-bau. Artinya keduanya masih bisa seimbang. Keunggulan Pak Ganjar adalah gubernur yang memang menjabat, suka atau tidak punya banyak peluang untuk mengenalkan diri dengan secara tidak langsung.

Pak Ganjar relatif tidak ada masalah yang sangat fatal. Lebih cenderung positif daripada sekadar netral saja. Memang tidak fenomenal amat sih, masih dalam level rata-rata plus dikit. Pak Said pernah berada dilevel menteri, pengetahuan mengenai pemerintahan dan isu-isu strategis jelas snagat membantu pembangunan Jateng, Hanya masalah Jawa Tengah dengan lebih mendetail dan mengena jelas perlu waktu lagi.

Keduanya cenderung nasional, memang Pak Said lebih ke religius, pemilih tradisionalis dan fanatis, namun masih unggul Pak Ganjar, di mana PDI-P dan PPP kemungkinan sangat kecil lepas memilih pasangan sebelahnya. Malah potensi mengambil suara dari pasangan pendukung Pak Said lebih terbuka. Pesisir utara dengan keberadaan PPP, lebih kuat memilih pasangan Ganjar-Yasin. PKB pun bukan "penguasa" Jateng dengan militan, apalagi sosok kharismatis Kyai Moen.

Peran Bakal Calon Wakil Gubernur

Yang paling menarik dari pertarungan ini adalah posisi wakil yang bisa menjadi penentu kedua pasangan untuk mendapatkan posisi Jateng 1 dan 2. Mereka sangat menentukan suara akhir dengan keberadaan baik keunggulan ataupun kelemahan.

Melihat sepak terjang dan nama Pak Yasin, mendapatkan posisi yang lebih menguntungkan. Identitas yang mau tidak mau masih sangat berpengaruh. Asal Pak Yasin yang Jawa Tengah dan berada pada posisi sebagai anggota dewan Jawa Tengah tentu lebih menjual dan lebih tahu seluk beluk dan kepentingan Jawa Tengah, dibandingkan Bu Ida yang asli Jawa Timur, eh bekerjapun sebagai anggota dewan pusat, yang artinya lebih banyak menghabiskan waktu bekerja di Jakarta.

Mbah Kyai Moen mengatakan soal putranya yang diberikan kepada Pak Ganjar, padahal Pak Said juga sudah menghendakinya, tentu juga sangat membantu. 

Saya suka Pak Ganjar dan pembangunan perlu dilanjutkan.... 

Bisa diterjemahkan bahwa siapapun yang mendengarkan beliau akan ikut pilihan beliau. Ini soal kawasan, pilihan politik, juga religiusitas. Pantura bisa menjadi panenan Pak Ganjar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun