Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jakarta, Tidak Semata Ibu Kota Negara, Aroma "Negara" di Tangan Anies-Sandi

25 Desember 2017   09:20 Diperbarui: 25 Desember 2017   10:19 1335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jakarta, Tidak Semata Ibukota Negara, Aroma Negara di Tangan Anies-Sandi

Jakarta, tidak semata ibukota negara, aroma negara di tangan kepemimpinan periode ini. sepak terjang mereka seolah tak tersentuh dengan perilaku ugal-ugalan yang selama lebih kurang tiga bulan berjalan ini. baik ide, tindakan, ataupun wacana yang ada. Apakah maksudnya di balik itu semua? 

Atau karena ketidakmengertian semata? Paling tidak ada tiga keputusan ataupun rencana yang bertolakbelakang dengan pemerintah pusat. Ingat meskipun daerah khusus toh mereka tetap di bawah pemerintah pusat, bukan bawahan lho, ada di dalam kerangka kerjasama sebagai bagian utuh. Otonomi bukan berarti berdiri sendiri, ini bukan serikat.

Beberapa Sikap dan Pernyataan

Hal ini bukan sebuah sikap atau perbuatan secara langsung menyatakan, toh kami mandiri atau kami negara, tidak akan demikian. 

Pernah dalam sebuah acara kunjungan presiden ke Jakarta, eh gubernur malah datang dalam acara tidak resmi sedangkan acara resmi negara didelegasikan kepada wakil. Tidak ada yang salah, namun tidak patut. 

Menomorduakan acara resmi daripada kebersamaan dengan reuni pendukung. Ada juga sikap "minir" atas peresmian sebuah proyek, padahal proyek itu sudah bertahun-tahun mangkrak, dan baru dilanjutkan serta kemudian diresmikan dalam periode ini, apa yang disampaikan soal pertanyaan amdal. 

Lucu dan aneh, karena sudah sekian tahun artinya, amdal bukan baru dalam pemerintahan ini saja. Soal reklamasi yang jelas-jelas diambil alih pusat, namun bersikukuh untuk kembali membatalkan itu.

Mengenai TGUPP

Sangat jelas dan secara eksplisit malah kalau pihak lain akan dibesar-besarkan sebagai bentuk makar atau menyatakan diri tidak perlu atasan lagi. Bagaimana kasus ini menjadi berkepanjangan dan kemendagri "meluruskan" eh tanggapannya sangat luar biasa. 

Bagaimana tidak ketika, tidak atau dengan dukungan mendagri kita maju terus. Coba apa artinya ini? Ketika ada kesalahan dan itu sudah diluruskan, eh masih saja berkilah dengan cara yang sangat tidak patut begitu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun